Pernahkah kamu berdiskusi bersama kelompok untuk menjawab isu, tantanga, atau sebuah peluang? Itu adalah sebuah contoh brainstorming. Ide atau gagasan merupakan istilah yang sering digunakan secara populer pada bidang filsafat.
Brainstorming digunakan sebagai alat bantu untuk mengeluarkan semua ide dari seluruh anggota tim secara terstruktur dan sistematis. Kesuksesan brainstorming tampak dari suasana bebas, tidak ada kritik untuk menggali solusi dan ide kreatif tanpa adanya batasan.
Brainstorming juga memberikan inspirasi, membuat wawasan jadi luas, dan merupakan pembelajaran untuk mengambil keputusan. Selain itu, kegiatan ini juga penting untuk menciptakan kesetaraan serta mendukung keterlibatan semua anggota tim.
Saat ini, brainstorming bisa kamu lakukan tanpa harus berkumpul pada satu ruangan. Akan tetapi, juga bisa kamu lakukan di dunia maya atau telekonferensi untuk brainstorming jarak jauh.
Contoh Penggunaan Metode Brainstorming
Agar lebih jelas mempelajari metode mengeluarkan ide atau gagasan ini, berikut adalah contoh brainstorming yang bisa kamu lakukan:
- Kumpulkan semua tim atau kelompok bersama sama dalam menangani masalah, isu, peluang, atau tantangan.
- Minta semua tim agar masing-masing anggota bisa menghasilkan ide sebanyak-banyaknya. Entah ide tersebut tampak tidak mungkin atau terlalu mengada-ada. Selama proses ini, tidak boleh ada yang menyampaikan kritik atau memberi penilaian.
- Review masing-masing ide, pilih ide paling unik, menarik, lalu pimpin diskusi untuk menggabungkan, meningkatkan, atau menjalankan semua ide tersebut.
Pendekatan yang kamu gunakan ketika melakukan brainstorming bergantung pada situasi yang kamu hadapi saat itu.
Jenis-Jenis Brainstorming
Secara umum, ada dua jenis brainstorming yang harus kamu tahu, sebagaimana berikut:
1. Individual brainstorming
Apa itu individual brainstorming? Jenis brainstorming ini mampu melahirkan lebih banyak gagasan. Orang bisa mendapat lebih banyak ide ketika berpikir sendiri. Salah satu contoh brainstorming individu adalah dalam sebuah eksperimen Solomon Asch, seorang Psikolog.
Pada tahun 1951-1956. Ia melakukan eksperimen yang menunjukkan bahwa seseorang bisa bekerja lebih baik dan menyelesaikan masalah lebih akurat ketika ia bekerja sendiri jika dibandingkan bekerja bersama tim. Individual brainstorming tidak membutuhkan kritik orang lain, sehingga lebih leluasa ketika mengembangkan ide. Hanya saja, ketika melakukan individual brainstorming, kamu mungkin mendapatkan banyak ide tetapi mengembangkannya akan terasa lebih sulit karena berpikir sendirian.
2. Group Brainstorming
Group Brainstorming dirasa lebih efektif karena melibatkan kreativitas dan pengalaman anggota kelompok. Apabila salah satu anggota sudah meluapkan semua ide dan sudah tidak ada lagi, maka anggota lainnya bisa mengembangkan ide yang sudah didapat tersebut. Ini adalah sebuah peta pemikiran raksasa karena melibatkan banyak kepala.
Akan tetapi, Group Brainstorming hanya menghasilkan sedikit ide, tetapi pengembangannya bisa lebih luas. Sehingga, apabila kamu perlu menggali berbagai ide secara mendalam, maka Group Brainstorming adalah cara terbaik.
Kesimpulan
Sekarang, kamu sudah memahami apa saja contoh brainstorming, baik yang dilakukan secara individu ataupun berkelompok. Diskusi merupakan contoh brainstorming berkelompok dimana semua tim wajib menuliskan apa ide-ide yang mereka temukan. Sedangkan anggota lainnya bisa mengembangkan ide tersebut lebih luas.
Sedangkan contoh dari individual brainstorming yaitu mencari ide sendiri dengan pemikiran sendiri. Walaupun ada dua jenis, masing-masing punya kelemahan. Agar penerapannya berhasil, maka setiap anggota wajib menyampaikan ide tanpa adanya batasan. Kebebasan tersebut tidak boleh dihadang dengan kritik yang menjatuhkan. Pada bagian akhir, bisa dengan menggabungkan ide atau mencari cara supaya ide yang dihasilkan jadi lebih sempurna.
