Sebelum kamu memasuki sebuah universitas atau perusahaan, biasanya kamu akan diseleksi terlebih dahulu. Ada berbagai macam cara untuk menyeleksi, misalnya tes ataupun wawancara.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui diri kamu apa cocok di perusahaan tersebut atau tidak. Salah satu tes yang sering dilakukan adalah TPA atau Tes Potensi Akademik.
Apa Itu Tes Potensi Akademik?
Tes Potensi Akademik merupakan tes psikologi yang biasa digunakan dalam tes masuk sebuah perusahaan atau perguruan tinggi. Tes ini dapat mengukur tingkat kecerdasan intelektual seseorang.
Dengan mengikuti Tes Potensi Akademik, seseorang juga bisa melihat apakah dia akan berhasil dalam studi S2 atau S3 nya nanti.
Penilaian TPA meliputi 3 apsek kemampuan, yaitu verbal, numerikal, dan figural. Verbal merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berpikir dan memahami bahasa. Jika verbal merupakan kemampuan yang menyangkut bahasa, numerikal menyangkut dengan angka. Berbeda dengan verbal dan numerikal, figural merupakan kemampuan dalam menggunakan gambar.
Walau pertanyaan yang diberikan terlihat sedernaha, cukup banyak orang yang gagal dalam tes ini karena tidak teliti, kekurangan waktu, ataupun bingung dalam memilih jawaban yang tepat.
Tes ini menggunakan sistem penilaian skor dimana semakin banyak jawaban kamu yang benar, maka akan semakin tinggi pula skor yang bisa kamu dapatkan. Rentang skor yang bisa kamu dapatkan antara 200-800.
Tes ini merupakan Graduate Record Examination (GRE) versi Indonesia lho. GRE ini merupakan tes yang sudah bertaraf internasional.
Terkait: Tes Potensial Akademik (TPA)
Jenis Soal Tes Potensi Akademik
1. Tes Verbal
Pada tes yang satu ini, kemampuan kamu dalam berbahasa dan kata-kata akan diukur. Soal yang diberikan dapat berbentuk sinonim, antonim, padanan kata, dan pengelompokan kata.
2. Tes Angka
Sama dengan namanya, tes ini akan mengukur kecerdasan kamu dalam bidang angka. Tes ini akan menilai seberapa terstruktur pemikiran kamu dan logis matematis.
Beberapa bentuk soal yang diberikan pada tes ini adalah aritmetik, seri angka, seri huruf, logika angka, dan angka dalam cerita.
3. Tes Logika
Jenis tes berikutnya adalah tes logika. Fungsi dari tes ini ialah mengukur kemampuan penalaran dan pemecahan masalah secara logis yang dilakukan oleh seseorang. Kebanyakan orang terkecoh pada jenis soal yang satu ini.
Soal yang diberikan biasanya berbentuk logika umum, silogisme atau analisis pertanyaan dan kesimpulan, logika cerita, dan logika diagram.
4. Tes Spasial atau Gambar
Jenis soal yang terakhir adalah tes spasial atau gambar. Tes ini dapat mengukur daya logika ruang seseorang.
Bentuk soal yang diberikan yaitu berupa padanan hubungan gambar, seri gambar, pengelompokkan gambar, bayangan gambar, dan identifikasi gambar.
Dengan mengetahui potensi kamu, kamu dapat membuat career plan yang sesuai dengan kamu. Career plan ini akan berguna agar kamu dapat melengkapi skill dan pengalaman yang kamu butuhkan di masa yang akan datang.
