Seringkali terlintas di pemikiran untuk membandingkan PTN dan PTS untuk mengetahui yang lebih unggul. Buat kamu yang lagi galau memilih daftar PTN atau PTS, yuk bahas satu persatu tentang biaya pendidikan, kualitas pendidikan, tahap seleksi, fasilitas, dan peluang kerja dari PTN dan PTS.

Biaya Pendidikan PTN vs PTS

Perlu kamu tahu bahwa PTN dan PTS punya sumber dana yang berbeda untuk menjalankan operasionalnya, loh! Sesuai dengan namanya, Perguruan Tinggi Negeri atau disingkat sebagai PTN, sebagian pembiayaannya didukung oleh pemerintah.

Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) telah mengatur biaya kuliah masing-masing mahasiswa berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013. Peraturan ini membahas tentang Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Singkatnya, Kemendikbud menyatakan kalau Biaya Kuliah Tunggal (BKT) menjabarkan tentang biaya operasional per semester. Sedangkan, Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan uang kuliah yang dibuat berdasarkan keadaan ekonomi mahasiswanya dan dikelompokkan berdasarkan golongan.

Sebaliknya, PTS sama sekali tidak dibiayai oleh pemerintah. Setiap biaya operasional institusi diatur berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh pihak swasta. Pada umumnya, PTS memiliki rincian pengeluaran, seperti biaya pendaftaran, biaya registrasi ulang, biaya SPP per semester, uang sumbangan, biaya praktik, dan sebagainya.

Jika kamu lulus PTN tidak melalui jalur mandiri, segala biaya tersebut tidak lagi dibebankan kepada mahasiswa. Mahasiswa cukup membayar UKT saja.

Kualitas Pendidikan PTN vs PTS

Kualitas pendidikan suatu universitas (terlepas dari statusnya sebagai negeri atau swasta) bisa kamu ketahui dari golongan akreditasinya masing-masing. Selain akreditasi universitas, kamu juga perlu memperhatikan golongan akreditasi setiap jurusan atau program studi.

Kalau kamu fokus ke kualitas pendidikan, sebaiknya kamu memilih PTS yang memiliki akreditasi universitas dan jurusan A dibandingkan memilih PTN yang memiliki akreditasi universitas dan jurusan C. Mungkin kamu berpikir, apa tenaga pengajar juga mempengaruhi kualitas suatu universitas? Yups, betul banget!

Dalam penilaian akreditasi, kualitas tenaga pengajar juga masuk dalam poin penilaian. Nah, proses penerimaan tenaga kerja di PTN memiliki standar yang lebih jelas dibanding PTS.

Tahapan Seleksi PTN vs PTS

Seperti yang kamu tahu, sampai saat ini PTN memiliki tiga jalur penerimaan mahasiswa baru. Mungkin kamu bingung karena nama dari ketiga jalur penerimaan ini sering berubah.

Seleksi penerimaan yang berfokus pada prestasi akademik (biasa grafik nilai rapor) dan prestasi non-akademik (biasanya kejuaran) sering disebut SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Seleksi SNMPTN biasanya dilaksanakan sebelum ujian akhir siswa.

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau sering disingkat SBMPTN sering dikaitkan dengan ujian tertulis. Biasanya kuota yang disediakan oleh universitas lebih besar pada tahap SBMPTN dibandingkan tahap SNMPTN dan Seleksi Mandiri.

Setiap universitas memiliki kebebasan untuk menentukan kriteria seleksinya pada tahap penerimaan yang terakhir, yaitu Seleksi Mandiri. Universitas juga memiliki kewenangan untuk menentukan biaya pendaftaran Seleksi Mandiri dan biaya kuliah yang harus dibayarkan oleh siswa setelah lulus Seleksi Mandiri.

Perguruan Tinggi Swasta relatif memiliki jalur penerimaan mahasiswa yang berbeda. Pada umumnya, PTS memiliki jalus tanpa tes (biasa disebut jalur prestasi), jalur undangan (khusus kampus dan sekolah yang telah bekerja sama) dan jalur tes tertulis.

Fasilitas PTN vs PTS

Fasilitas yang disediakan oleh PTN bisa dibilang lengkap. Ada laboratorium, ruang atau lahan praktek, perpustakaan, mushola, wifi, dan sebagainya yang bisa mendukung proses belajarmu. Biasanya, PTS memiliki kualitas fasilitas yang memadai dibandingkan PTN karena biaya pendidikan PTS yang cenderung lebih mahal.

Nggak mungkin dong biaya pendidikan mahal, tapi fasilitasnya biasa saja? Kalau kamu tertarik untuk mendaftar di PTS, kamu bisa pilih PTS dengan reputasi yang baik karena tidak semua PTS punya fasilitas yang bisa mendukung proses belajarmu.

Peluang Kerja PTN vs PTS

Sampai sekarang, masih banyak stereotype yang beredar di masyarakat tentang “Jurusan PTN lebih diutamakan daripada jurusan PTS saat mencari kerja”. Apa benar begitu? Kalau bicarakan soal peluang kerja, setiap universitas dan jurusan punya peluang yang berbeda-beda.

Seperti yang kamu tahu kalau di era teknologi sekarang, jurusan di bidang IT (terlepas dari asal universitas mereka) sangat diminati oleh perusahaan dan memiliki peluang kerja yang besar. Kamu juga perlu memperhatikan track record setiap alumni universitas yang akan kamu tuju.

Kualitas alumni yang baik akan mempengaruhi tahap penerimaan karyawan selanjutnya. Kalau performa karir alumninya baik, bisa jadi perusahaan tertarik untuk hiring ke kampus kamu secara langsung.

Selain kualitas alumni, kamu juga perlu memperhatikan mitra atau institusi yang kerja sama dengan PTN maupun PTS. Kamu bisa punya peluang yang lebih baik kalau akreditasi universitasmu rendah tetapi punya jaringan kerjasama yang luas daripada akreditasi universitas yang lebih tinggi.

Pada intinya, kualitas dirimu adalah poin yang utama untuk meningkatkan peluang diterima kerja oleh suatu perusahaan. Selain itu, kamu juga perlu menyiapkan portofolio, sertifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan, dan aktif mengikuti lomba atau organisasi agar CV kamu lebih dilirik recruiter.

Saat memilih universitas, kamu butuh teman, keluarga, atau orang yang sudah bekerja untuk diskusi lebih dalam lagi. Dengan begitu, pikiranmu tentang prospek kerja bisa lebih terbuka. Tapi, kamu nggak perlu khawatir pilih PTN atau PTS kalau kamu sudah punya rencana yang jelas tentang kehidupanmu setelah kuliah nanti. Semoga artikel PTN vs PTS ini bermanfaat ya!