UNIVERSITAS PRASETIYA MULYA

Collaborative Learning By Enterprising

Universitas Prasetiya Mulya atau yang lebih dikenal dengan nama Prasmul diakui sebagai salah satu universitas pilihan di kalangan siswa/i SMA, orangtua dan para eksekutif industri. Diawali dari sekolah bisnis, kampus ini didirikan pada tahun 1982 berkat inisiasi lebih dari 70 pengusaha Indonesia terkemuka diantaranya Soedono Salim (Salim Group), William Soeryadjaya (Astra International), Susanta Lyman (Lyman Group), dan Eka Tjipta Widjaja (Sinarmas Group) yang berkolaborasi dengan para akademisi dan aktivis kebangsaan seperti Harry Tjan Silalahi, Jusuf Wanandi, Sofyan Wanandi, Prasasto Sudyatmiko, Pang Lay Kim, dan Indradi. Prasetiya Mulya lahir sebagai pionir program MBA di Indonesia dan selanjutnya menghadirkan program Sarjana tahun 2005. Dengan berbasis pada kewirausahaan, kehadiran Universitas Prasetiya Mulya berfungsi sebagai kekuatan pendorong kemajuan ilmu pengetahuan melalui kolaborasi ilmu bisnis, sosial, dan STEM terapan untuk peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Pada tahun 2016, Prasetiya Mulya kembali melakukan inovasi dengan bertransformasi menjadi universitas dan melahirkan program unggulan berorientasi masa depan. Sebagai studi lanjutan, kampus ini pun mengakomodir kebutuhan para eksekutif akan pengetahuan bisnis di berbagai level melalui Program Magister Manajemen dan Doktoral pertama di Indonesia dalam bidang Manajemen dan Kewirausahaan.

LEARNING PROCESS

Pada awal masa studi, mahasiswa mulai dibentuk menjadi pebisnis dan profesional yang berkarakter, berintegritas, dan menjunjung nilai pluralisme melalui Prasmul Gear Up. Perkuliahan pun mendekatkan mahasiswa secara intensif dengan industri melalui CEO Lecture, studi kasus dari perusahaan dan internship. Melalui hal tersebut, bukan hanya matang secara konsep dan teori, mahasiswa akan mampu mengimplementasikan konsep di lapangan.

Karakter kepekaan sosial juga menjadi komponen pembelajaran utama di Prasetiya Mulya. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti Community Development dengan membantu bisnis masyarakat daerah yang belum berkembang, tentunya berkontribusi nyata terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

Sampai saat ini, sudah lebih dari 10.000 lulusan yang unggul sebagai entrepreneur maupun profesional muda dan berkontribusi di industri skala nasional hingga internasional seperti Lizzie Parra (Founder BLP Beauty), Eugenie Patricia Agus (CoFounder Puyo Dessert), Andanu Prasetyo (Founder Kopi Tuku), Yohanes Sugihtononugroho (CEO&CoFounder Crowde dan Forbes Asia 30 Under 30), Amelia Callista (VP, Data Marketing Innovation Program, Gojek), Shirley Lesmana (VP of Brand Strategy and Marketing, Traveloka), M. Ikhwan Pramanta (VP, Head of Fraud Control Unit & Security Services, Commonwealth Bank Indonesia), Clarine Pranata (Consultant, Boston Consulting Group (BCG)), Michael Stefanus (Lead Product Manager, Tokopedia), dan masih banyak lainnya.