Apa itu neraca perdagangan? Kamu bisa memahami neraca perdagangan jika aktif mencari informasi terkait perkembangan perekonomian di Indonesia. Indonesia saat ini menutup kinerja ekspor dan impor di tahun 2021 dengan pencapaian yang positif pada neraca perdagangan. Pada tahun 2021 surplus neraca perdagangan Indonesia ini telah mencapai US$ 35.34 miliar dan merupakan rekor tertinggi sejak 15 tahun terakhir loh.
Hal tersebut tentu menjadi sinyal positif terkait kondisi perekonomian di Indonesia. Untuk bisa mengetahui laba dan rugi dari perekonomian negara tentu saja harus ada neraca. Lantas apa sebenarnya yang dimaksud sebagai neraca perdagangan?
Pengertian Neraca Perdagangan
Jadi neraca perdagangan adalah perbedaan antara nilai semua barang dan jasa yang telah diekspor maupun diimpor dari sebuah negara pada periode waktu tertentu. Neraca perdagangan ini menjadi komponen yang paling besar dalam neraca pembayaran sebab akan menjadi indikator untuk bisa mengukur seluruh transaksi internasional.
Bahkan pada prakteknya neraca perdagangan ini memiliki dua sifat, yaitu positif dan negatif. Sebuah negara bisa dikatakan memiliki neraca perdagangan yang positif apabila lebih banyak melakukan ekspor daripada impor. Sebaliknya, jika negara lebih banyak menerima impor dari negara lain dibandingkan dengan ekspor maka negara tersebut memiliki neraca perdagangan negatif.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan common neraca perdagangan bisa dikatakan sebagai ikhtisar akan menunjukkan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor dari sebuah negara pada jangka waktu tertentu. Pada neraca perdagangan ada bagian alat pembayaran yang mencatat penerimaan dan pembayaran negara terhadap negara lain.
Dalam neraca perdagangan ini ada 2 pos penting yaitu neraca berjalan yang berisi neraca perdagangan dan penerimaan bersih. Kemudian kedua ada neraca modal yaitu penerimaan bersih dari transaksi modal, biasanya pembeli saham dan obligasi.
Neraca perdagangan tidak hanya menunjukkan kondisi, tetapi juga kinerja ekspor maupun impor dari sebuah negara.
Perhitungan Neraca Perdagangan
Setelah mengetahui apa itu neraca perdagangan, kamu juga bisa melakukan penghitungan neraca perdagangan. Ada dua hal yang dibutuhkan untuk bisa menghitung neraca perdagangan, yaitu nilai ekspor dan impor. Pada neraca perdagangan akan ada rumus sederhana, yaitu nilai ekspor bisa dikurangi nilai impor.
Nilai ekspor merupakan barang dan jasa yang dibuat di dalam negeri kemudian dijual kepada orang asing atau negara lain. Sedangkan Impor adalah barang dan jasa yang dibeli oleh penduduk dari suatu negara dan produk maupun jasa tersebut berasal dari luar negeri.
Namun ada celah yang menyebabkan perhitungan neraca perdagangan menjadi tidak akurat, salah satunya adalah perdagangan gelap. Pasalnya dalam perdagangan gelap ada beberapa kegiatan transaksi yang disebut hanya tercacat di satu. Misalnya saja negara yang mengekspor atau mengimpor namun negara lainnya tidak memiliki catatan tersebut.
Alhasil, akumulasi dari seluruh neraca perdagangan dunia menjadi tidak seimbang.
Pahami Tentang Surplus vs Devisit
Dalam neraca perdagangan surplus tidak selamanya baik begitu juga dengan defisit yang tidak selalu menunjukkan tanda bahaya terhadap perekonomian sebuah negara. Neraca perdagangan yang surplus sangat dibutuhkan ketika perekonomian berada dalam fase Resesi.
Sebab dalam keadaan Resesi tersebut surplus perdagangan akan membantu dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan meningkatkan permintaan dari sebuah barang maupun jasa. Sedangkan defisit perdagangan akan sangat dibutuhkan ketika perekonomian sebuah negara dalam keadaan ekspansi. Hal tersebut dikarenakan jumlah barang yang diimpor akan semakin banyak namun harga tetap rendah karena banyaknya persaingan usaha.
Penutup
Apa itu neraca perdagangan? Jadi neraca perdagangan merupakan perbedaan antara nilai semua barang dan jasa yang diekspor serta diimpor dari suatu negara di periode waktu tertentu. Di dalam neraca perdagangan ini perhitungannya sangat sederhana dimana nilai ekspor bisa dikurangi nilai impor.
