Penulisan gelar yang benar merupakan hal penting karena akan mengangkat derajat seseorang. Gelar yang kamu sandang setelah menjalani perkuliahan baik S1, S2, atau S3, seringkali dihubungkan dengan tingkat intelektualitas juga nama baik keluarga bahkan untuk situasi ekonomi keluarga.
Seseorang yang mempunyai tingkat gelar akademik yang tinggi maka akan memperoleh penghargaan dari masyarakat yang lebih besar. Jadi, bukan hal berlebihan apabila kamu adalah lulusan perguruan tinggi dan ingin menulis titel yang kamu miliki pada nama lengkap.
Karena hal tersebut menunjukkan seberapa besar penghargaan masyarakat terhadap dirinya. Adalah keharusan untuk memakai rentetan gelar pada bagian depan ataupun bagian belakang nama.
Apabila kamu mempunyai gelar akademik pada bidang studi yang sama, maka tidak perlu dipakai secara bersamaan. Kamu bisa menggunakan gelar akademik yang lebih tinggi jika bidang studi yang kamu ambil merupakan jurusan yang sama. Namun jika kamu mengambil jurusan yang berbeda maka gelar akademik dapat ditulis secara berurutan.
Panduan Menulis Gelar yang Benar
Penulisan gelar yang benar dapat dikatakan gampang-gampang susah. Dikatakan gampang karena kamu hanya perlu menulis beberapa huruf saja. Namun bisa menjadi hal yang susah apabila banyak dari kamu yang belum paham tentang cara penulisan secara benar. Kamu juga harus memperhatikan letak titik dan koma, bahkan jika tidak hafal kadang harus dan terkadang terdapat kesalahan dalam menulis singkatan gelar.
Cara penulisan gelar yang ada dalam panduan umum ejaan bahasa Indonesia sebagaimana berikut:
1. Menulis gelar biasanya diletakkan pada bagian depan ataupun belakang nama. Contoh, Mayjend. Eko Purwanto, M.Pd.
2. Setiap singkatan gelar diawali kapital dan diakhiri titik, kecuali pada profesi tertentu contohnya dokter (dr.)
3. Gunakan koma setelah menulis nama dan lanjutkan dengan singkatan gelar. Contoh: Lyra Veranda, S.Pd.
4. Tanda titik dapat digunakan pada gelar sebagai tanda penghubung, dengan adanya singkatan gelar. Contohnya: S.H (sarjana hukum)
5. Jika ingin memisahkan satu gelar dengan gelar lain, maka harus menggunakan tanda koma. Contoh: Milla Kharisma, S.S., M.Pd.
Ketika ingin menulis gelar diploma maupun profesional maka harus mengikuti peraturan berikut:
1. D1 disingkat A.P., artinya adalah profesional ahli pertama
2. D2 disingkat A.Ma, yang artinya adalah profesional ahli muda
3. D3 disingkat A. Md. yaitu profesional ahli madya
4. D4 disingkat sarjana sains terapan, S.Tr.
Penulisan gelar yang tepat sangat penting karena tidak sedikit orang merasa tersinggung atau merasa kurang dihargai ketika kamu menulis dengan tulisan gelar yang salah. Apalagi penulisan gelar juga sudah terdapat aturannya dalam PUEBI.
Cara Menulis Gelar S1
Gelar S1 atau gelar strata harus kamu tulis pada bagian belakang nama penyandang gelar sesuai bidang studi ilmu yang ditempuh diikuti dengan singkatan gelar.
Contohnya apabila kamu adalah lulusan sarjana terapan pada jenjang pendidikan D4, maka tulis S.Tr. terlebih dahulu dan tambahkan inisial gelar. Contohnya, jika kamu lulusan sarjana terapan akuntansi maka menulis gelar adalah dengan S.Tr.Ak.
Cara Menulis Gelar S2
Menulis gelar S2 pada bagian belakang nama lulusan pendidikan program magister dengan singkatan huruf M., disertai inisial gelar. Misalnya kamu adalah lulusan magister Farmasi maka gelar yang kamu peroleh penulisannya adalah (M.Farm), sedangkan apabila kamu adalah lulusan magister psikologi maka penulisan gelar yang kamu peroleh adalah (M.Psi.)
Cara Menulis Gelar S3
Gelar S3 diberikan kepada mahasiswa lulusan program studi pendidikan doktor dengan penulisan gelar ditambahkan sesuai lulusan program studi ilmu tersebut dan diletakkan pada bagian depan nama. Contohnya adalah Dr. Irawan Herawati.
Itulah informasi lengkap tentang penulisan gelar yang benar sehingga diharapkan dapat membantu kamu untuk lebih tahu lagi cara menulis sesuai aturan agar tidak salah menulis gelar orang lain. Menulis gelar yang salah membuat orang lain merasa kurang dihargai atau bahkan merasa dianggap tidak penting.
