Sebagai anak desain, kamu dituntut untuk memiliki portofolio desain. Portofolio merupakan hasil jerih payah kamu dalam mendesain sesuatu. Kamu yang merupakan anak desain, sebaiknya tidak meremehkan portofolio. Mengapa demikian? Simak penjelasannya di bawah ini.
Alasan Portofolio Penting
Bagi anak desain, portfolio sangatlah penting ketika kamu mencari kerja. Portofolio akan memperlihatkan bagaimana hasil kerja kamu pada perusahaan yang kamu lamar. Umumnya, salah satu syarat untuk mendaftar bagian desain pada suatu perusahaan adalah memiliki portofolio. Kamu juga akan diminta melampirkannya untuk diseleksi nantinya.
Dapat dikatakan bahwa portofolio ini akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk memanggil kamu interview atau tidak. Portofolio yang menarik akan membantu kamu untuk memiliki kemungkinan diterima di perusahaan lebih tinggi. Sebaliknya, jika kamu membuat portofolio asal-asalan, maka kemungkinan kamu dipanggil untuk wawancara pun mengecil. Bahkan para desainer terkenal juga memiliki portofolio.
Pada dunia desain, tidak penting setinggi apapun IPK yang kamu miliki karena yang akan ditanyakan oleh perusahaan atau klien nantinya adalah portofolio yang kamu miliki.
Contoh Portofolio Desain Komunikasi Visual
Mungkin daritadi kamu kebingungan harus bagaimana membuat portofolio, sedangkan kamu belum memiliki pengalaman dalam kerja desain. Sebenarnya, kamu dapat menggunakan tugas-tugas yang kamu peroleh selama perkuliahan. Asalkan itu hasil karya kamu, kamu dapat menjadikannya portofolio. Kamu dapat menunjukkan hasil karyamu juga melalui media sosial.
Jika kamu masih bingung, berikut beberapa cara yang dapat kamu gunakan untuk merancang portofolio desain kamu.
Proyek Fiktif
Kamu dapat membuat proyek fiktif untuk dimasukkan ke portofolio desain kamu. Apa tidak masalah jika bukan proyek asli? Tentu saja tidak masalah, asalkan benar kamu yang mendesain dan itu hasil karyamu sendiri. Desain yang kamu buat ketika kuliah dan merupakan tugas dari dosen juga bisa dimasukkan ke dalam portofolio.
Proyek Pribadi
Selain proyek fiktif, kamu juga dapat memasukkan proyek pribadi. Mungkin kamu diminta tolong untuk membuat desain oleh temanmu atau kamu sendiri yang berkeinginan membuat studio kecil-kecilan. Lalu, studio kamu diminta untuk mengerjakan desain logo atau yang lainnya. Kamu dapat memasukkan desain-desain itu ke dalam portofolio yang kamu buat.
Hasil Latihan
Ketika kamu sedang belajar menggunakan software tertentu, kamu juga dapat memasukkan hasil karya yang kamu miliki ke dalam portofolio. Pilihlah hasil yang menurutmu bagus dan menarik untuk membuat portofolio kamu dilirik oleh HRD dari perusahaan-perusahaan.
Portofolio sangatlah penting dan akan berguna untuk kamu ketika nantinya kamu melamar pekerjaan. Oleh karena itu, jika kamu memiliki desain atau karya yang kamu buat sendiri, kamu dapat mendokumentasikannya agar tidak hilang. Hasil dokumentasi itu nantinya bisa kamu jadikan portofolio untuk melamar kerja.