Pinjaman dana pendidikan merupakan salah satu wacana yang pernah diangkat oleh Joko Widodo pada pembahasan tentang sumber daya manusia indonesia. Dalam wacana tersebut, akan melibatkan berbagai lembaga perbankan, baik swasta atau BUMN selaku pemberi kredit calon mahasiswa.
Pembahasan tersebut juga membuat Presiden memaparkan program pinjaman dana untuk kebutuhan pendidikan bertujuan supaya ada perbaikan taraf pendidikan dalam negeri sekaligus meningkatkan jumlah masyarakat yang melanjutkan hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Apa itu pinjaman dana untuk kebutuhan pendidikan juga terkenal dengan sebutan student loan, sebuah skema pinjaman khusus mahasiswa. Biaya pendidikan mencakup uang kuliah yang harus kamu keluarkan setiap semesternya, biaya hidup, dan juga biaya pendidikan.
Program student loan bukanlah hal baru pada sektor pendidikan. Hal ini karena beberapa negara sudah menerapkannya seperti di Finlandia, Amerika Serikat, Thailand, Kanada, dan Malaysia. Tujuan program tersebut adalah supaya membantu kemudahan akses pendidikan bagi semua masyarakat. Finlandia bahkan berani menjamin biaya pendidikan gratis.
Lembaga Penyedia Dana Pendidikan di Indonesia
Kelak, lembaga penyedia dana pendidikan yang ada di Indonesia tidak hanya untuk pasar perbankan seperti milik BUMN, akan tetapi juga bisa dijalankan oleh berbagai badan usaha non-bank, contohnya perusahaan pada bidang fintech.
Saat ini, bank-bank dalam negeri telah mempunyai skema dana peminjaman kuliah dari Kredit Tanpa Agunan (KTA). Beberapa bank tersebut yaitu BNI, BTN, dan BRI dengan penyediaan terbatas pada lembaga pendidikan yang bermitra. Suku bunga yang disediakan masing-masing punya perbedaan.
Contoh, BNI mematok bunga 11% tiap tahunnya untuk produk dana pinjaman pendidikan. Sedangkan BRI punya penetapan bunga sebesar 5-6% setiap tahunnya. Untuk BTN, sistem suku bunga flat yaitu 6,5% per lima tahun.
Pinjaman pendidikan melalui bank mempunyai batas dana pinjaman atau plafon hingga mencapai Rp 200 juta. Tenor atau jangka waktu pengembalian pinjaman dari bank tersedia untuk orang tua maupun wali yang ingin mendaftarkan sekolah anaknya.
Jadi, jika mahasiswa ingin mengajukan pinjaman pada biaya pendidikanmu, kamu harus didampingi wali atau orang tua. Kedua, terdapat badan non-bank, termasuk industri fintech menawarkan produk pinjaman dana untuk pendidikan. Keunggulan dari industri fintech yang menawarkan produk pinjaman adalah lebih fleksibel, sebagaimana berikut:
1. Ayopop
Pinjaman dana pendidikan dari industri Fintech ini sesuai bagi para pelajar jenjang SD hingga Magister atau Doktoral. Pinjaman tersebut tidak hanya untuk lembaga pendidikan formal, termasuk sekolah atau universitas akan tetapi melayani biaya bagi pelajar pada lembaga pendidikan non-formal termasuk kursus.
Ayopop menawarkan dana pinjaman pendidikan bagi lembaga di pulau jawa, dengan adanya 1% biaya admin dari total biaya sekolah serta bunga flat 1.50% per bulan atau per tahun mencapai 18%.
2. Cicil
Cicil menawarkan dana pinjaman, membantu cover biaya kuliah sampai 80% dari total biaya. Pinjaman tersebut bisa kamu peroleh dengan bayar uang muka dahulu sekitar 20% dari semua pinjaman yang ingin kamu ajukan.
Jangka waktu pinjaman beragam, termasuk meminjam uang pangkal yang bisa kamu pinjam mulai 1 bulan hingga 36 bulan. Sedangkan untuk uang semester, maka kamu bisa pinjam dengan jangka waktu 1 bulan hingga 6 bulan.
Suku bunganya juga beragam, tergantung profil para pemohon pinjaman, program studi, jumlah pinjaman, jangka waktu pinjaman, dan lainnya. Margin pinjaman dana tersebut yaitu 1.0% hingga 1.5 % sistem bunga flat tiap bulan atau sekitar 12% sampai 18% per tahun.
3. KoinWorks
KoinWorks menawarkan dana pinjaman pendidikan bagi lembaga formal maupun non-formal yang mengusung produk bertajuk KoinPintar. Bagi lembaga formal, KoinPintar menawarkan akses biaya pendidikan formal bagi para pelajar yang ingin ikut program studi di lembaga tertentu, di Jakarta atau di 250 universitas paling besar di Indonesia.
KoinWorks juga membantu para pelajar yang membutuhkan pinjaman dana untuk mengenyam pendidikan di lembaga non-formal, dengan adanya akses pembiayan pendidikan untuk semua pelatihan atau kursus selama paling kecil satu bulan.
Biaya originasi yang harus kamu tanggung yaitu 2% untuk lembaga non-formal dan 2% sampai 3% pendidikan formal. Sedangkan suku bunganya mencapai 15% flat setiap tahun pada dua jenis pembayaran tersebut. Itulah informasi lengkap tentang apa saja cara mencari dana pinjaman pendidikan yang bisa kamu andalkan, baik dari lembaga perbankan atau non-perbankan atau industri fintech.
