Dalam membuat mind mapping, sebenarnya terdapat beberapa bentuk yang dapat dikreasikan. Umumnya, orang-orang yang membuat mind mapping biasanya menggunakan bentuk yang sederhana. Ternyata, terdapat pula bentuk yang lebih kreatif. Misalnya adalah mind mapping pohon.
Bentuk pohon ini memang telah banyak dipakai. Karena bentuk pohon dalam pembuatan mind mapping memang dikenal lebih mudah. Selain itu, pemetaannya pun terlihat lebih rapi. Sehingga, penggunaan bentuk pohon dalam mind mapping ini dirasa cukup efektif pula.
Contoh Mind Mapping Pohon
Dalam pembuatan mind map berbentuk pohon pun, terdapat beberapa bentuk pohon yang dapat digunakan. Misalnya, pohon dengan daun-daun, ranting, dan sebagainya. Karena setiap bentuk pohon biasanya disesuaikan pula dengan kebutuhan mind map itu sendiri. Simak penjabarannya di bawah ini!
1. Bentuk Pohon Sederhana
Bentuk pohon pertama yang dapat digunakan sebagai mind map adalah bentuk yang paling sederhana. Biasanya, bentuk ini digunakan untuk pemikiran, ide, atau konsep yang memang tidak terlalu kompleks. Sehingga, tidak diperlukan pemetaan yang rumit dalam mind mappingnya. Sehingga, bentuk pohon sederhana ini dapat menjadi pilihan.
Rancangan pada bentuk pohon sederhana ini adalah dengan membuat pohon seperti biasa. Lalu, tuliskan tema utama di bagian akar atau batang. Setelah itu, buatlah bentuk bulat di setiap cabang ranting pohon. Bulatan tersebut dapat diisi dengan sub tema.
2. Bentuk Pohon Beringin
Berikutnya adalah bentuk pohon beringin. Seperti yang diketahui, pohon beringin merupakan pohon dengan daun sangat lebat. Selain itu, pohonnya pun biasanya berbentuk cukup besar. Sehingga, pohon ini seringkali dianggap sebagai pohon pengayom. Karena dapat menghimpun banyak ranting dan daun di dalamnya.
Sehingga, pohon beringin ini dapat digunakan untuk membuat mind map dengan pemikiran atau ide yang sangat luas. Berbeda dengan bentuk sederhana, bentuk pohon beringin ini dapat menghimpun berbagai macam sub tema disertai uraian poin-poinnya.
3. Bentuk Ranting Pohon
Bentuk mind mapping pohon selanjutnya adalah bentuk ranting pohon. Sehingga, tidak perlu untuk menggambar pohon secara utuh. Dalam filosofinya, ranting pohon seringkali dianggap sebagai suatu penopang. Karena setiap buah dan daun dalam pohon biasanya akan bergantung pada ranting pohon ini.
Sehingga, penggunaan bentuk ranting pohon dalam mind mapping ini dapat digunakan untuk materi atau pembelajaran yang benar-benar saling berkaitan satu sama lain. Misalnya, tema utamanya adalah komunikasi yang diletakkan di bagian tengah. Lalu, diberikan garis penghubung berupa ranting-ranting pohon yaitu komunikasi verbal dan non-verbal.
4. Bentuk Daun Pohon
Selain ranting, daun pada pohon pun dapat menjadi sebuah rancangan mind mapping. Daun merupakan salah satu bagian pohon yang memiliki banyak manfaat. Pasalnya, daun menjadi salah satu sumber kehidupan.
Sehingga, pembuatan mind mapping dalam bentuk daun ini dapat digunakan untuk jenis pemikiran atau materi yang mampu untuk membangun sebuah hal. Misalnya, tips manajemen waktu yang dapat diletakkan di bagian batang. Lalu, gambarlah beberapa daun di ranting yang diisi dengan uraian dari tips manajemen waktu.
5. Bentuk Akar Pohon
Selain daun dan ranting, akar pohon pun dapat dijadikan kreasi bentuk mind mapping. Akar merupakan bagian dari pohon yang mampu menjadi penopang kehidupan terhadap pohon tersebut.
Oleh karena itu, pembuatan mind mapping berbentuk akar pohon ini dapat digunakan untuk membuat rencana kehidupan untuk jangka waktu panjang. Caranya adalah dengan membuat pohon seperti biasa, lalu perbanyak bagian akarnya. Sehingga, mimpi dan target dapat ditulis di bagian akar dan berlanjut ke bagian batang sampai ranting.
6. Bentuk Pohon Utuh
Apabila sebelumnya mind mapping hanya ditulis di bagian tertentu saja, contoh terakhir ini menggunakan bagian pohon utuh. Sama halnya seperti pohon beringin, contoh ini dapat digunakan untuk membuat mind map dengan materi kompleks. Atau, dapat pula digunakan untuk menjelaskan bagian pada pohon secara rinci menggunakan metode mind map.
Mind mapping pohon ternyata memiliki beberapa bentuk yang dapat dikreasikan, seperti penjelasan di atas. Hal tersebut bertujuan agar pembuatan mind mapping tidak bersifat monoton dan membosankan.