Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan yang semakin maju pesat, ilmu dalam bidang psikologi juga ikut berkembang. Perkembangan ilmu psikologi akan memberikan pengaruh besar bagi masyarakat terutama dalam penggunaan tes psikologi. Tidak dipungkiri sampai saat ini masih banyak tes yang digunakan, salah satunya adalah tes IQ kecerdasan otak.
Jadi memang benar adanya jika tes psikologi saat ini sudah banyak digunakan dalam berbagai macam bidang kehidupan seperti bidang pendidikan, social, maupun bidang industri. Kaplan dan Saccuzzo, mengemukakan bahwa tes psikologi merupakan tes yang terdiri dari seperangkat item dan dirancang untuk mengukur serta memberikan informasi terhadap karakteristik dari individu.
Sejarah Tes IQ
Sejarah Tes Intelegensi dimulai pada tahun 1895. Pada saat itu, Alfred Binet dan rekannya Victor Hendri mempublikasikan beberapa artikel yang menyatakan bahwa kemampuan memori dan pemahaman hubungan sosial dapat diukur. Artikel tersebut justru menjadi awal dari apa yang dinamakan dengan tes intelegensi.
10 tahun setelah artikel tersebut muncul terkait memori dan pemahaman akan hubungan sosial yang dapat diukur dan dipublikasikan ke publik, Binet dan rekannya Theodor Simon mempublikasikan skala ukur inteligensia disebut 30-Item. Pada awalnya skala ukur tersebut memiliki tujuan untuk membantu mengidentifikasikan anak-anak yang memiliki mental retardasi di sekolah Paris schoolchildren. Kemudian skala tersebut akhirnya dikembangkan dan ditingkatkan Kemudian diadaptasi oleh beberapa bahasa sehingga dapat digunakan pada berbagai macam bidang lain seperti sekolah, Rumah Sakit, persidangan, dan lain sebagainya. Namun sejarah tersebut hanya menceritakan satu pandangan mengenai tes intelegensi. Sementara Tes Intelegensi lainnya memiliki arti yang lebih luas dan terperinci.
Jenis Tes Intelegensi yang Banyak Digunakan di Indonesia
Di Indonesia sendiri ada banyak sekali jenis tes intelegensi yang digunakan di berbagai macam bidang, seperti berikut;
1. Tes Binet
Tes binet-simon dipublikasikan pertama kali di tahun 1905 di Perancis Paris. Tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan mental seseorang. Intelegensi digambarkan oleh Alfred Binet sebagai sesuatu yang fungsional.
Komponen dalam intelegensi sendiri terdiri dari tiga hal yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran maupun tindakan, kemampuan mengubah arah tindakan jika tindakan tersebut telah dilaksanakan dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri.
2. WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children)
Tes Intelegensi selanjutnya adalah Wechsler Intelligence Scale for Children yang merupakan salah satu tes yang sering digunakan di dunia psikologi dan sering digunakan oleh para psikolog. Teks tersebut dikembangkan oleh David wechsler yang mempublikasikan yang di tahun 1939 dan fungsinya untuk mengukur intelektual lebih global.
3. Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI)
Selanjutnya ada Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence yang dikembangkan oleh Wechsler. Sesuai dengan namanya Komala tas ini dirancang untuk ditujukan pada anak-anak usia sebelum masuk sekolah atau anak-anak yang ada di tingkat taman kanak-kanak.
Alat tes ini memiliki tujuan Untuk mengetahui tingkat kecerdasan anak secara keseluruhan dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik keterlambatan maupun kesulitan anak.
Penutup
Tes IQ kecerdasan otak sebenarnya sangat banyak dan beragam. Biasanya disesuaikan dengan usia jika ingin menggunakannya. Tes tersebut sangat penting untuk mengetahui kemampuan anak.
