ini 5 Tahapan Design Thinking Paling Tepat

Bacaan Umum
Universitas123 | 28 February 2022
ini 5 Tahapan Design Thinking Paling Tepat

Apa itu design thinking? Jadi design thinking merupakan proses berulang ketika kamu mencoba untuk memahami penggunaan, mempertanyakan asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang mungkin tidak bisa langsung dilihat di tingkat pemahaman awal.

Pada saat yang sama, design thinking ini memiliki pendekatan dengan solusi untuk memecahkan masalah. Cara ini merupakan salah satu cara berpikir serta bekerja dan seperangkat metode secara langsung. Design thinking  juga memperhatikan minat yang mendalam saat mengembangkan pemahaman sebuah produk akan dirancang untuk siapa.

Jadi hal ini sangat berguna untuk memecahkan masalah yang tidak jelas atau yang tidak diketahui. Caranya dengan membingkai masalah tersebut untuk berpusat pada manusia, sehingga bisa menghasilkan banyak ide dan mengadopsi pendekatan praktis untuk membuat prototype serta pengujian.

Tahapan Proses Design Thinking

Ada 5 tahapan design thinking yang harus kamu pahami, seperti berikut.

Tahapan Empathise

Tahapan pertama ini merupakan proses design thinking untuk mendapatkan pemahaman empati terhadap masalah yang ingin diselesaikan. Hal tersebut tentu melibatkan konsultasi dengan para ahli sehingga bisa mempelajari lebih lanjut terkait bidang yang relevan dengan cara mengamati, berinteraksi, dan berempati terhadap orang-orang. Tujuannya untuk memahami pengalaman dan motivasi mereka sehingga bisa mendapatkan pemahaman pribadi yang lebih jelas terhadap masalah yang relevan.

Empati juga sangat penting sebagai proses desain yang berpusat pada manusia seperti design thinking dan memiliki pemikiran desain untuk menyambungkan asumsi mereka sendiri terhadap dunia, sehingga mendapatkan wawasan tentang pengguna dan kebutuhan mereka. 

Tahapan Define

Selanjutnya ada tahapan define dimana kamu bisa mengumpulkan informasi yang telah dibuat selama fase empathise. Pada tahapan ini, kamu akan menganalisis dan mensintesis pengamatan demi mengidentifikasi sebuah masalah utama. Kamu juga harus mencoba mendefinisikan masalah sebagai pernyataan yang berpusat pada manusia. 

Misalnya, “Perlu meningkatkan pangsa pasar produk makanan di kalangan para remaja sebesar 5% daripada mendefinisikan masalah sebagai keinginan maupun kebutuhan perusahaan, remaja perlu makanan bergizi untuk perkembangan dan pertumbuhan”. 

Fase define akan membantu desainer dalam tim untuk mengumpulkan ide-ide hebat, sehingga mereka bisa membuat sebuah fitur maupun fungsi atau item yang lainnya untuk memperbaiki masalah, setidaknya memungkinkan para pengguna untuk memecahkan masalah mereka sendiri. 

Tahapan Ideate

Pada tahapan ketiga di design thinking ini, kamu diharuskan untuk siap mulai menghasilkan ide. Jadi pada tahapan ini kamu akan memahami pengguna dan kebutuhan di fase empathise dan bisa menganalisis pengamatan di fase identifikasi, sehingga bisa menghasilkan pernyataan masalah yang berpusat pada manusia. 

Dengan rekam jejak yang nyata, tentu kamu bisa mulai berpikir santai dan mencari alternatif untuk memandang masalah tersebut terhadap pernyataan yang telah dibuat. Ada ratusan teknik pembangkitan ide, seperti brainstorming, brainwriting, scamper, dan ide terburuk.

Pada akhir fase pembuatan ide kamu juga harus memilih teknik pembuatan ide yang lain, sehingga bisa membantu untuk meneliti maupun menguji ide-ide. Kamu juga bisa menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.

Tahapan Prototype

Pada tahapan Prototype ini, tim desain bisa menghasilkan serangkaian versi produk yang diperkecil dan mengetahui menggunakan biaya terendah atau fitur spesifik pada sebuah produk, sehingga mereka bisa mendapat eksplorasi solusi terhadap masalah yang dibuat di tahap sebelumnya. 

Prototipe ini akan dibagikan dan diuji di dalam tim, departemen lain, atau dengan sekelompok kecil orang di luar tim desain. Tersebut merupakan bagian percobaan dengan tujuan untuk menentukan solusi terbaik terhadap masalah yang sudah diidentifikasi dalam tiga fase pertama. 

Solusi diimplementasikan dalam prototype dan diteliti, kemudian akan diterima secara individual, direvisi, dan diperiksa kembali atau bisa juga ditolak berdasarkan pengalaman para pengguna. 

Pada akhir fase ini, tim desain memiliki gagasan yang lebih baik tentang kendala dan masalah yang melekat pada sebuah produk, sehingga mereka bisa memiliki pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana pengguna sebenarnya harus bertindak dan berpikir serta berinteraksi terhadap produk tersebut. 

Tahapan Test

Terakhir ada tahapan tes di mana desainer thinking secara ketat bisa menguji seluruh produk menggunakan solusi terbaik yang di identifikasi identifikasi selama pembuatan prototype.

Pada tahap terakhir ini pemikiran desain dapat diproses berulang dan dihasilkan dalam tahap pengujian yang sudah digunakan untuk mendefinisikan kembali satu atau lebih masalah Untuk menginformasikan pemahaman pengguna, kondisi pengguna, cara berpikir pengguna, cara bertindak pengguna, dan merasa empati. 

Pada tahap ini perubahan dan perbaikan dilakukan untuk menghilangkan solusi masalah dan bisa mendapatkan pemahaman terhadap produk dan penggunaannya. 

Penutup

Lima tahapan design thinking tersebut sangat penting untuk bisa menemukan solusi dan memahami para pengguna maupun mempertanyakan asumsi loh. Setiap tahapan sangat penting untuk tahapan selanjutnya ya.

Banner Konsultation
+62

Raih Beasiswa, Wujudkan Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Raih Beasiswa, Wujudkan
Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari
Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Profil

Universitas123
Logo
Please Wait