Hujan merupakan fenomena alamiah yang rutin terjadi di Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis. Sehingga musim yang terjadi memang hanya hujan dan kemarau. Musim hujan biasanya terjadi sepanjang bulan Oktober sampai dengan Maret. Masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana proses terjadinya hujan.
Hujan adalah bentuk presipitasi dari cairan atau zat padat. Hujan berasal dari kondensasi yang jatuh melalui awan dan turun ke muka bumi. Fenomena hujan merupakan bagian dari proses terbentuknya air di bumi. Proses tersebut dijelaskan melalui perubahan bentuk air di muka bumi. Proses tersebut biasa disebut pula sebagai hidrologi.
Hujan terjadi melalui beberapa proses atau tahapan. Hujan tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dan akan melewati beberapa tahapan penting. Tahapan ini terjadi sebelum akhirnya air hujan terserap kembali oleh tanah melalui akar-akar tumbuhan. Inilah beberapa proses atau tahapan terjadinya fenomena hujan!
Evaporasi
Tahapan atau proses terjadinya hujan yang pertama adalah evaporasi. Definisi singkat dari evaporasi adalah proses penguapan air. Penguapan air terjadi disebabkan oleh suhu bumi dari matahari yang cukup panas. Hal tersebut kemudian akan menyebabkan air menguap dan naik ke atmosfer. Adapun air yang dimaksud merupakan air sungai, danau, laut, dan semacamnya.
Air yang naik ke atmosfer tersebut kemudian menggumpal menjadi awan hitam, awan ini biasanya akan berwarna lebih hitam dibandingkan awan pada umumnya. Sehingga, apabila suhu bumi semakin panas. Maka biasanya hujan pun akan turun semakin deras. Karena akan semakin banyak air danau, laut, atau sungai yang mengalami penguapan ke atmosfer.
Kondensasi
Proses kedua adalah kondensasi. Secara umum, kondensasi artinya adalah perubahan wujud dari bentuk gas ke cair. Dalam proses kondensasi ini, uap air yang telah naik ke atmosfer akan mengalami pengembunan. Uap air tersebut berubah bentuk menjadi partikel es dan bentuknya sangat kecil. Karena seperti pengertiannya, kondensasi merupakan perubahan gas ke cair.
Pada tahap ini, partikel-partikel es tersebut akan saling mendekat dan membentuk gumpalan atau disebut pula sebagai awan. Proses terbentuknya partikel es menjadi gumpalan awan hitam ini disebut sebagai koalesensi. Di tahap atau proses ini, partikel es memiliki ukuran sekitar 5 – 20 mm. Sementara kecepatan jatuhnya adalah 00,1 – 5 cm per detik.
Presipitasi
Tahapan terakhir dari proses terjadinya hujan adalah presipitasi. Presipitasi adalah proses mencairnya atau turunnya partikel-partikel air yang dihasilkan dari uap air menjadi titik hujan ke muka bumi. Gumpalan awan yang sebelumnya telah terbentuk di proses kondensasi kemudian biasanya akan terbawa angin dan bergerak beberapa meter.
Sehingga tempat dimana terjadinya penguapan air belum tentu menjadi tempat turunnya hujan. Karena awan bisa saja terbawa oleh angin dan hujan terjadi di tempat lain. Namun, awan yang terlalu padat oleh partikel air biasanya tidak akan tertiup angin terlalu jauh. Karena beban airnya cukup berat, sehingga awan akan langsung menurunkan partikel hujan ke bumi.
Jenis-Jenis Hujan
Setelah mengetahui proses terjadinya hujan, perlu pula mengetahui jenis-jenis hujan. Karena walaupun bentuk dan fenomenanya sama, ternyata terdapat jenis-jenis hujan yang berbeda. Jenis-jenis ini dibedakan berdasarkan proses terjadinya hujan tersebut. Untuk lebih jelasnya, simak beberapa jenis-jenisnya di bawah ini!
1. Hujan Orografis
Hujan pertama adalah hujan orografis, biasanya terjadi di daerah pegunungan atau perbukitan. Hujan ini terjadi disebabkan oleh angin yang mendorong udara dan mengarah ke daerah perbukitan. Udara yang berada di perbukitan atau pegunungan biasanya akan lebih dingin, sehingga akan lembab dan mengembun menjadi awan. Kemudian terjadilah hujan.
2. Hujan Konvektif
Jenis berikutnya adalah hujan konvektif, yaitu hujan yang terjadi karena perbedaan panas pada permukaan tanah dan lapisan udara. Uap air yang semakin tinggi naik ke atmosfer, menyebabkan udara panas menjadi dingin. Sehingga uap air akan mengembun dan mulai terjadinya hujan.
Penutup
Ternyata Proses terjadinya hujan memang tidak terjadi begitu saja ada prosesnya sampai bisa terjadi hujan. Karena cukup banyak tahapan yang akan dilalui sebelum akhirnya turun hujan. Setelah hujan turun, biasanya air hujan akan mencari akar pohon agar airnya terserap ke tanah dan tidak menimbulkan banjir.