Jurnal teknik sipil pertama kali terbit di Indonesia pada tahun 1990. Pada saat itu, terdapat komitmen besar agar bisa menjadi pelopor dalam hal penerbitan media informasi tentang perkembangan ilmu teknik sipil di Nusantara.
Bagi dosen juga, ketika rajin melakukan publikasi jurnal ilmiah, maka akan meningkatkan nilai angka kredit. Akan tetapi, tidak semua dosen paham pentingnya menerbitkan jurnal ilmiah. Salah satu alasannya karena masih bingung membuat jurnal imiah.
Tujuan Penulisan Jurnal
Jurnal teknik sipil diharapkan menjadi salah satu cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan media tentang informasi dan perkembangan paling baru bagi para praktisi dan peneliti teknik sipil di Indonesia. Dosen sebagai salah satu praktisi pendidikan juga harus punya kemampuan lebih dari sekedar mendidik para mahasiswa. Tetapi, juga wajib memiliki keahlian membuat jurnal ilmiah untuk bentuk tanggung jawab pekerjaan.
Tujuan penulisan jurnal yaitu agar bisa mengembangkan penelitian. Jika pada bidang teknik sipil, maka harus berkontribusi dalam bidang tersebut, sehingga menjadi acuan para peneliti berikutnya yang punya kegiatan penelitian sejenis. Dosen wajib membuat jurnal ilmiah untuk memenuhi perkembangan ilmu pengetahuan.
Apabila kamu ingin publikasi jurnal dengan baik, maka harus tahu bagaimana cara publikasi jurnal terlebih dahulu. Agar tidak ada kesalahan dalam membuat jurnal, berikut adalah cara penulisan jurnal ilmiah agar bisa publikasi:
1. Straight to The Point
Dalam menulis jurnal apapun, termasuk jurnal teknik sipil, harus menggunakan kalimat singkat, padat, dan jelas. Jurnal ilmiah memberikan kalimat “Straight to the point” atau langsung pada poinnya, sehingga harus singkat, tidak boleh berbelit-belit.
Dalam satu paragraf jurnal, hanya boleh mempunyai 1 ide pokok pada bagian kalimat pertama. Kemudian, tambahkan penjelasan sebanyak 3-5 kalimat deduksi. Cara terbaiknya adalah dengan buat kerangka penulisan terlebih dahulu.
2. Hindari Repetition
Pengulangan kalimat berlebihan memang membuat jurnal tampak padat dan punya banyak halaman. Akan tetapi, bukan hal efektif bila membuat satu paragraf, mengulangi maksudnya pada paragraf lain. Padahal sudah ganti paragraf tetapi konten yang disampaikan masih sama.
Ini yang menjadi masalah bagi para praktisi di Indonesia, biasanya muncul pada bagian interview. Cukup fokus pada finding, sebutkan sekali saja di bagian awal, dan jelaskan hasil interview atau kuesioner tanpa harus menyebutkan finding-nya dalam hasil interview.
3. Gunakan Kalimat Tepat
Tidak perlu memaparkan hal yang sebenarnya tidak perlu dijelaskan ketika menulis jurnal teknik sipil, misalnya. Hanya perlu fokus ide jurnal agar konten berbobot. Pastikan memegang prinsip kehematan menulis.
Kesalahan yang paling sering terjadi yaitu pengulangan subjek, pemakaian sinonim yang tak perlu, atau pemakaian superordinat hiponimi kata, dan penjamakan yang tidak perlu. Pastikan penulisan jurnal benar-benar dengan kalimat efektif.
4. Hindari Penggunaan Kata Salah
Perhatikan penggunaan istilah dalam jurnal ilmiah, misalnya berbagai istilah masih belum dimengerti masyarakat luas. Penggunaan istilah sering ditemui yaitu penggunaan istilah-istilah metode penelitian atau pembelajaran.
5. Pastikan Benar Penerjemahannya
Buku, jurnal, dan penelitian lainnya dapat digunakan sebagai referensi ketika menulis jurnal. Referensi tidak ada batasnya di Indonesia, tetapi kamu juga bisa memanfaatkan jurnal luar negeri. Jika memilih referensi luar negeri, berupa kutipan, maka kamu harus menerjemahkan kalimatnya dengan tepat. Dalam hal ini, kamu bisa meminta bantuan dari translator agar menerjemahkan jurnal lebih mudah.
6. Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku atau tidak baku yang digunakan dalam jurnal bisa mempengaruhi kualitasnya. Pilih kata baku berdasarkan jenis tulisan yang kamu sampaikan. Sedangkan untuk keperluan akademik, maka butuh kata baku, karena lebih sopan untuk penerapan penggunaan bahasa secara tepat. Jurnal ilmiah sebaiknya tidak ditulis dengan kata usang.
Itulah informasi lengkap tentang bagaimana langkah penting dalam menulis jurnal bagi dosen, termasuk untuk jurnal teknik sipil. Dari informasi ini, semoga bisa meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya publikasi jurnal.