Tahukah kamu, ternyata manfaat biologi di bidang industri sangat banyak. Salah satu contohnya adalah di bidang industri makanan. Namun, apa benar faktanya demikian?
Pada kenyataannya memang benar. Ilmu biologi berpengaruh besar dalam berbagai macam teknik pengolahan makanan. Penggunaan jenis bakteri dan mikrobiologi yang baik untuk resep makanan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Manfaat Penerapan Biologi di Industri Makanan
Penerapan manfaat biologi di bidang industri makanan sudah dilakukan sejak lama. Contoh nyata yang sering kamu makan sehari-hari adalah fermentasi tahu dan tempe. Dalam praktiknya, proses fermentasi membutuhkan bantuan organisme lain seperti bakteri baik.
Bakteri inilah yang nantinya bisa membantu proses fermentasi makanan. Dari segi kualitasnya pun sangat baik, tapi bukan cuma itu saja manfaatnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat penerapan biologi di industri makanan:
1. Membantu Proses Pembuatan Tempe Tahu
Siapa yang tak kenal lauk pauk yang satu ini. Hampir semua orang yang tinggal di Indonesia pasti pernah makan tempe dan tahu. Tingginya permintaan ini kadang tidak sesuai dengan produktivitas. Makanya, sering terjadi kelangkaan produk tempe dan tahu.
Untuk mengatasi hal itu, maka muncul pengembangan bioteknologi. Teknik ini merupakan penerapan dari teknologi biologi yang canggih.
Dalam prosesnya, tahu diolah dan dicampur dengan cuka hingga membentuk gumpalan. Lalu, setelah mengendap beberapa saat, gumpalan tersebut akan menyatu membentuk tahu.
Begitupun dengan proses pembuatan tempe. Lauk yang satu ini dibuat dari bahan baku kedelai. Kemudian, kedelai ini difermentasi menggunakan Rhizopus Oryzae.
2. Membantu Pembuatan Tape
Manfaat biologi di bidang industri selanjutnya adalah membantu proses pembuatan tape. Seperti yang kamu tahu, tape adalah produk olahan fermentasi yang dibantu oleh ragi pita. Ragi inilah yang akan mempercepat fermentasi singkong menjadi tape.
Pada hakikatnya, ilmu biologi yang kamu pelajari tidak sia-sia. Teknik fermentasi ini sebenarnya sudah dipelajari di ilmu biologi. Hanya saja penerapannya memang berhubungan dengan bidang pertanian sehingga harus berkolaborasi.
3. Membantu Pembuatan Kecap
Kamu pasti tidak menyangka kalau produk kecap memanfaatkan ilmu biologi di bidang pertanian. Dalam proses pembuatan kecap, terjadi pula proses fermentasi. Proses ini memakai bahan jamur tempe yang ditaruh dalam suhu 25-30 derajat Celcius.
Untuk mendapatkan hasil dan kualitas yang maksimal, proses fermentasi harus dilakukan selama beberapa hari. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan hasil kecap yang baik. Namun, untuk memastikan kualitas kecapmu, kamu bisa mengukurnya dari warna dan rasanya.
4. Membantu Pembuatan Yogurt
Siapa yang tak suka yogurt? Meski rasanya agak kecut, ternyata yogurt punya manfaat yang baik untuk pencernaan.
Sekadar info, yogurt merupakan produk olahan susu murni yang difermentasi dengan bakteri Lactobacillus. Bakteri ini bukanlah parasit seperti bakteri pada umumnya. Sebab, Lactobacillus adalah salah satu bakteri baik yang bagus untuk pencernaan.
Bayangkan jika tidak ada ilmu biologi, mungkin sampai sekarang pun kamu tidak bisa merasakan manfaat biologi di bidang industri makanan.
5. Membantu Pembuatan Anggur
Siapapun tahu kalau minuman anggur adalah hasil olahan dari fermentasi. Dalam proses pembuatannya, fermentasi anggur menggunakan bantuan ragi Saccharomyces Cerevisiae.
Minuman ini memang kurang populer dan tidak lazim di Indonesia. Namun, minuman ini justru sangat populer di negara barat. Kalau kamu mau mencicipi minuman ini, pastikan umurmu sudah 17 tahun ya.
Kenapa? Sebab, minum anggur bisa menyebabkan efek samping seperti mabuk. Jadi, buat kamu yang masih di bawah umur, jangan sekali-sekali kamu meminumnya. Cuma orang yang sudah cukup umur saja yang diijinkan minum minuman anggur ini.
Itulah uraian singkat tentang manfaat biologi di bidang industri makanan. Untuk artikel informatif lainnya bisa kamu cek di www.universitas123.com.