Fresh graduate atau lulusan baru tidak hanya perlu membuat CV (Curriculum Vitae) untuk melamar pekerjaan, tapi juga perlu membuat portofolio. Bagaimana cara membuat portofolio fresh graduate?
Sebagian orang mungkin mengira CV dan portofolio adalah hal yang sama. Padahal, keduanya sungguh berbeda. Apa sih perbedaannya?
Jika CV berisi identitas diri dan rangkuman keahlian, maka portofolio adalah kumpulan hasil karya yang telah kamu buat. Portofolio inilah yang menjadi bukti performamu di suatu bidang.
Misalnya jika kamu memiliki keahlian desain grafis, maka kamu bisa mencantumkan hasil desain yang telah kamu buat. Jika kamu berbakat dalam hal menulis dan pernah menghasilkan karya-karya kepenulisan, cantumkan hasil-hasil tulisanmu yang pernah mendapat penghargaan atau telah dipublikasikan di jurnal maupun media massa.
Selain itu, portofolio bisa berisi tentang riwayat organisasi serta pencapaian yang pernah diraih. Intinya, portofolio dapat menjadi bukti nyata terhadap kemampuanmu. Sebenarnya portofolio tidak memiliki struktur tertentu. Jadi, kamu bisa merancangnya sekreatif mungkin. Jika kamu bingung, inilah tips menyusun portofolio yang bisa kamu coba:
Membuat daftar isi
Daftar isi adalah hal yang penting. Dengan adanya daftar isi, HRD (Human Resource Development) yang bertugas merekrut karyawan baru bisa lebih mudah membaca portofolio.
Menyertakan data diri
Jangan lupa sertakan data diri dan dilaporkan. Tidak perlu terlalu panjang, cukup isi dengan nama lengkap dan kontak, seperti nomor telepon, email, atau media sosial.
Mencantumkan skill atau keahlian
Meski skill sudah ditulis di CV, tidak ada salahnya mencantumkannya kembali di portofolio. Ini karena skill adalah hal pertama yang diperhatikan HRD saat menilai pelamar kerja.
Menulis hasil kerja terbaik
Kamu bisa mencantumkan hasil kerja atau karya terbaikmu. Bagaimana caranya? Kamu bisa mencantumkan karya yang paling banyak mendapat pujian atau pernah memenangkan penghargaan.
Melampirkan Pencapaian
Kamu bisa memberi ulasan positif dari orang-orang yang pernah bekerja denganmu. Dengan begini, nilai kepercayaan terhadap hasil karyamu akan bertambah.
Sebagai seorang fresh graduate, kamu mungkin belum pernah menjadi karyawan. Tapi, bisa saja kamu pernah magang di suatu perusahaan atau instansi. Nah, kamu bisa mencantumkan hasil karyamu selama magang beserta ulasan positif dari rekan-rekan kerja di tempat magang. Selain itu, kamu bisa mencantumkan sertifikat magang sebagai bukti.
Bagaimana jika tidak pernah magang? Jika tidak pernah magang, kamu mungkin pernah aktif di organisasi kampus. Kamu bisa mencantumkan ulasan positif dari rekan-rekan organisasimu itu. Misalnya, kamu adalah pribadi yang selalu tepat waktu, pandai menulis, dan sebagainya.
Lalu, bagaimana jika tidak pernah magang maupun ikut organisasi di kampus? Tenang, kamu tetap bisa menyiasatinya. Caranya adalah dengan menyertakan tugas selama kuliah.
Kamu tentu pernah diberikan tugas praktik semasa kuliah, seperti menulis artikel, membuat maket, membuat desain produk, dan sebagainya. Cantumkan nilai pada mata kuliah yang memberi tugas tersebut sebagai bentuk ulasan terhadap hasil karyamu.
Membuat portofolio yang sederhana
Buat portofolio kamu secara simple, sederhana, dan nyaman dilihat. Cobalah menghindari mengisi satu halaman terlalu penuh. Untuk mengatasinya, hanya mencantumkan hal-hal yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.
Fokuslah memajang hasil karya terbaikmu. Satu lagi yang terpenting, jangan lupa memberi penjelasan pada setiap karya.
Membuat Portofolio untuk memperkenalkan diri sendiri memang sangat penting supaya orang mengetahui kelebihan yang kamu miliki. Dari penjelasan diatas yaitu tips menyusun portofolio fresh graduate, kamu bisa menerapkan tips tersebut. Dengan begitu lamaran pekerjaan kamu bisa berkualitas. Semoga berhasil!