Tentu kamu tidak asing dengan kalimat “berfikir out of the box melahirkan perubahan”, bukan? Namun, apa sih sebenarnya pemikiran seperti itu? Sehingga memiliki pengaruh yang besar. Dimana jika kamu bekerja maupun menyelesaikan suatu tugas, diminta untuk dikerjakan dengan hasil yang baru.
Sehingga hasilnya pun tidak membosankan. Ini bukan tanpa alasan, melainkan dilakukan untuk melatih kamu dapat beradaptasi dengan dunia yang sudah maju ini. Dimana setiap tahun pasti selalu ada yang baru. Sehingga kamu dilatih untuk dapat terus berinovasi agar tidak tertinggal
Pengertian
Sebelum membahas lebih lanjut, perlu dipahami mengenai makna atau pengertian dari berfikir out of the box. Dengan begitu, kamu akan mampu melatih dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pengertian dari pemikiran ini adalah sebagai berikut!
Bahasa
Pemikiran Out of the box berasal dari Bahasa Inggris, yaitu Out of the box thinking. Dimana mengandung makna berfikir diluar kotak. Dimana hal ini mengandung arti pemikiran yang berbeda dari biasanya atau yang baru.
Istilah
Menurut Sri Harryani, cara berfikir seperti ini merupakan sebuah model pemikiran yang baru. Dimana pemikiran tersebut dapat mematahkan suatu kebiasaan tertentu yang dilakukan. Selain itu, hal ini pun butuh keberanian yang besar.
Maka dapat disimpulkan bahwa berfikir out of the box merupakan cara berfikir yang tidak biasa. Dimana cara berfikir seperti ini melampaui batasan diri sehingga menghasilkan suatu ide atau solusi yang fresh dan memiliki potensi dapat membawa perubahan.
Sejarah
Cara berfikir seperti ini tentu tidak langsung soal menyebar saja. Melakukan hal ini diawali oleh salah satu tokoh sehingga pada akhirnya pemikiran seperti ini dikenal hingga sekarang. Bahkan Sering dijadikan acuan dalam bekerja. Terutama dalam industri kreatif. Yuk telusuri lebih jauh lagi mengenai sejarahnya!
Tokoh Yang Memperkenalkan Berfikir Out Of The Box
Tokoh yang pertama kali memperkenalkan cara berfikir ini adalah Henry Ernest Dudeney. Ia merupakan salah satu tokoh matematikawan yang terkenal di Inggris. Awalnya ia membuat sebuah teka-teki dan memberitahu cara penyelesaiannya.
Selain dari Henry, ternyata Edward de Bono pun termasuk salah satu orang yang memiliki pandangan bahwa, seseorang tidak dapat dapat menggali lubang yang berbeda. Jika tempat yang digalinya adalah sama.
Hal ini menandakan bahwa sesuatu yang baru tidak dapat ditemukan, jika hal tersebut dilakukan dengan cara yang sama. Cara berfikir seperti ini akan terbentuk, apabila berani meninggalkan zona nyaman atau dapat dianalogikan keluar dari kotak. Dengan begitu, kamu akan melihat sesuatu yang baru di luar kotak tersebut.
Teka-Teki Topografi (Sembilan titik)
Seperti yang telah disinggung di atas bahwa ada seorang matematikawan yang mengenalkan sebuah teka-teki, dimana teka teki ini dikenal dengan Sembilan titik. Dimana pada teka-teki ini mengajukan sebuah tantangan atau challenge intelektual. Dimana tantangannya adalah dengan menghubungkan berbagai titik dengan menggambar 4 garis lurus.
Dimana garis tersebut tidak terputus dengan melewati 9 titik. Tanpa mengangkat kertas atau pensil. Tantangan ini dapat terselesaikan dengan mudah, jika Digambar melewati kotak dari 9 titik tadi. Namun, akan sulit jika digambar tanpa melewati kotak. Pasalnya, seseorang membayangkan bahwa ada sekat atau batasan yang ada pada titik-titik tersebut. Ini tentu menjadi sebuah penghambat dalam penyelesaian teka-teki, bukan?
Berfikir out of the box membantu kita keluar dari cara berfikir yang sama. Sehingga membuat kita untuk berfikir dari berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Selain itu, dengan kamu memiliki pemikiran seperti ini dapat membantu kamu untuk menemukan problem solving yang tepat untuk masalah yang sedang dihadapi.
