Dalam penulisan karya sastra, penggunaan majas sering kita temui di berbagai teks ataupun karya tulis seperti puisi, prosa hingga novel. Membahas tentang majas maka akan berkaitan dengan penggunaan gaya bahasa dari seorang penulis.
Mengutip dari laman Wikipedia yang bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, pengertian dari majas itu sendiri adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memeroleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Versi lain menyebutkan bahwa majas adalah bahasa kiasan yang dapat menghidupkan sebuah karya sastra dan menimbulkan konotasi tertentu. Penggunaan majas yang tepat akan membantu pembaca untuk memahami makna dalam sebuah karya sastra.
Untuk lebih memahami pembahasan terkait majas, simak pemaparan mengenai jenis-jenisnya di bawah ini!
Jenis-Jenis Majas
Jenis-jenis majas dibedakan menjadi beberapa kelompok, di antaranya yaitu majas perbandingan, majas sindiran dan majas penegasan. Untuk lebih jelas, berikut pemaparannya :
Majas perbandingan
Majas jenis ini dikelompokkan lagi ke dalam beberapa kategori. Dari sekian banyak kategori tersebut, berikut beberapa di antaranya yang paling sering digunakan :
- Alegori
Majas alegori merupakan gaya bahasa yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh : bayi yang baru lahir bagaikan selembar kertas putih kosong yang belum terkena coretan.
- Metafora
Majas metafora ialah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh : Ayah tersulut api amarah.
- Hiperbola
Majas ini merupakan pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Contoh : Gedung-gedung tinggi di Ibukota sebentar lagi akan mencakar langit.
- Personifikasi
Personifikasi yaitu pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Atau mengungkapkan benda mati seolah-olah hidup.
Contoh : Pulpenku menari-nari di atas kertas.
Majas sindiran
Beralih ke jenis majas selanjutnya, berikut beberapa kategori majas sindiran yang paling sering muncul :
- Ironi
Merupakan sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Misalnya : Makanannya enak sekali, sampai aku tidak sanggup menghabiskannya.
- Sarkasme
Merupakan sindiran langsung yang cenderung kasar.
Misalnya : Dari dulu mulut gadis itu memang berbisa seperti ular!
- Sinisme
Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
Misalnya : Bukankah kamu sudah pintar? Kenapa bertanya lagi padaku?
Majas penegasan
Kelompok majas penegasan di antaranya dibedakan menjadi :
- Apifosis
Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
Contoh : Saya tidak sampai hati untuk mengatakan bahwa banyak kawan yang tidak menyukaimu.
- Pleonasme
Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh : Saya menuruni tangga ke bawah.
- Repetisi
Perulangan kata, frasa dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
Contoh : Dia akan terus belajar, belajar dan belajar dengan giat hingga bisa masuk ke perguruan tinggi favoritnya.
Demikianlah informasi mengenai majas dan jenis-jenisnya yang dapat kami rangkum untukmu dari berbagai sumber. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan baru untukmu, ya!
Jangan lupa juga untuk mengakses website Universitas123 untuk mendapatkan artikel informatif lain yang pastinya bermanfaat!
