Dikenal sebagai Pulau Dewata, Bali seperti yang kita tahu menjadi salah satu destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Tapi tahukah kamu, selain keindahan alamnya, kekayaan budaya yang dimiliki oleh provinsi yang beribu kota Denpasar ini juga banyak memikat hati wisatawan, seperti misalnya upacara adat, tarian tradisional, pakaian adat hingga alat musik tradisional dan lain sebagainya.
Mengenal Ragam Jenis Alat Musik Tradisional Bali
Di artikel ini, kami akan mengajakmu mengenal lebih dekat ragam jenis alat musik tradisional Bali. Untuk itu, jangan beranjak ke mana-mana dan simak pemarapannya hingga selesai, ya!
Gamelan Bali
Alat musik tradisional Bali yang pertama adalah gamelan Bali. Seperti gamelan pada umumnya yang berasal dari Jawa, Madura, Nusa Tenggara dan lain sebagainya, seperangkat gamelan Bali terdiri dari gong, gendang, bonang, gambang, kempul dan lain-lain. Namun di Bali, gamelan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian, seperti berikut :
- Gamelan tua, terdiri dari saron, selonding kayu, gambang, gong luwang, gong besi, selonding besi, gender wayang dan angklung kelentang.
- Gamelan madya, terdiri atas semar pagulingan, pengambuhan, bebarongan, pelegongan, babonangan, joged pingitan, rindik gandrung dan gong gangsa jongkok.
- Gamelan baru, yakni pejangeran, pengarjaan, angklung bilah tujuh, gong kebyar, gong suling dan joged bung-bung.
Gerantang
Gerantang adalah alat musik tradisional Bali yang terbuat dari bilahan bambu yang disusun rapi berjejer. Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara dipukul menggunakan sepasang alat pukul khusus. Jika kamu pernah melihat alat musik calung dari Jawa Barat, maka kamu tidak akan kesulitan membayangkan bentuk alat musik tradisional Bali yang satu ini.
Gerantang biasa dimainkan dalam pesta kesenian rakyat, salah satunya untuk menampilkan kesenian Cupak Gerantang, kisah kakak beradik yang menggambarkan sifat buruk dan baik manusia.
Gangsa
Merupakan salah satu bagian dari seperangkat gamelan Bali, gangsa adalah alat musik tradisional Bali yang terdiri dari susunan bambu yang bilahannya terbuat dari perunggu. Semara pagulingan, angklung Bali, gong kebyar, gong gede dan gambang merupakan beberapa jenis gamelan yang menggunakan gangsa.
Alat musik tradisional Bali ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda di tiap jenis gamelan, di antaranya ada yang berfungsi sebagai penentu matra-matra lagu, jalinan pukulan dan lain sebagainya.
Calung Bungbung
Pada zaman dahulu, alat musik tradisional Bali yang terbuat dari bambu yang berdiri tegak ini hanya dimainkan pada malam hari, sebagai wujud permintaan kepada Dewi Padi (Dewi Sri) agar melindungi tanaman padi dari hama. Namun di zaman sekarang ini, calung bungbung sering digunakan untuk menyambut tamu.
Ceng-Ceng
Berbentuk seperti kura-kura, ceng-ceng adalah salah satu pelengkap alat musik gamelan Bali yang dimainkan dengan cara memukulkan logam bundar di bagian atas dengan logam bundar di bagian bawah. Terdapat 2 (dua) logam bundar di bagian atas ceng-ceng, sementara bagian bawahnya terdiri dari 6 (enam) logam bundar.
Pereret Pengasih-asih
Alat musik tradisional Bali yang satu ini agak kental dengan aura mistis. Pereret biasanya digunakan oleh para pria untuk "memikat" wanita yang disukainya. Bentuk pereret seperti sebuah terompet dari kayu yang dimainkan dengan cara ditiup.
Sebelum dimainkan di atas pohon yang tinggi, alat musik ini terlebih dahulu diisikan kekuatan gaib dari dukun yang sebelumnya telah mempersembahkan sesajen kepada Sahyang Pasupati.
Guntang
Alat musik guntang dimainkan dengan cara dipukul dan biasa digunakan untuk mengiringi tarian, yaitu tari Arja guna menambahkan kesan tradisional yang lebih kental. Guntang tidak menghasilkan suara-suara tertentu tapi berfungsi sebagai penanda akhir sebuah lagu.
Rindik
Rindik adalah alat musik tradisional Bali yang terbuat dari susunan bambu dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul khusus. Kamu dapat menemukan Rindik mengiringi pertunjukan tari Joged Bumbung di acara resepsi pernikahan atau pesta penyambutan di Bali. Saat Rindik dimainkan, para penari wanita akan menggaet salah satu pria yang menonton untuk diajak menari bersama.
Rebana Bali
Dari namanya, kamu pasti sudah dapat membayangkan bentuknya yang bulat besar dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan, bukan? Rebana Bali biasa menjadi bagian dari seperangkat gamelan berjenis pajangeran dan pangarjaan. Sama seperti guntang, rebana Bali berfungsi sebagai pengakhir lagu. Jika kamu hendak memainkan rebana Bali, posisikan alat musik ini dalam posisi vertikal menghadap ke kanan, lalu tempatkan tangan kirimu di badan rebana dan pukul rebana di bagian tepi.
Gender
Gender memiliki bentuk yang hampir sama seperti gangsa. Hanya saja, jumlah bilahan dan alat pemukul yang digunakan berbeda. Gangsa hanya dimainkan dengan 1 (satu) alat pemukul, sedangkan gender dimainkan dengan sepasang alat pemukul. Hal inilah yang kemudian menyebabkan kedua alat musik tradisional Bali ini menghasilkan instrumen musik yang berbeda karena berbeda pula teknik memainkannya.
Genggong Takep
Genggong Takep adalah alat musik tradisional Bali berjenis harpa mulut yang dapat menghasilkan suara unik, seperti suara angin, suara jangkrik hingga dengungan lebah. Alat musik ini biasa dimainkan untuk mengiringi pertunjukan kesenian rakyat di waktu senggang.
Suling Gambuh
Suling gambuh adalah alat musik tradisional Bali sejenis seruling yang berukuran besar dan panjang serta memiliki 6 (enam) lubang. Dalam memainkan alat musik ini, posisikan suling gambuh dalam posisi diagonal dan sandarkan ujungnya di lantai.
Suling gambuh juga merupakan bagian dari gamelan berjenis gambuh.
Kendang Bali
Kendang merupakan alat musik pukul yang biasa dimainkan untuk melengkapi seperangkat gamelan, seperti alat musik tradisional Bali lainnya. Di Bali, kendang berukuran kecil disebut kendang lanang, sementara kendang berukuran besar disebut kendang wedon. Terdapat 2 (dua) jenis kendang dalam instrumen gamelan, yaitu kendang tunggal dan kendang berpasangan. Yang tentunya untuk memainkan kendang berpasangan harus dimainkan oleh 2 (dua) orang penabuh.
Demikianlah beberapa informasi seputar alat musik tradisional Bali yang dapat kami hadirkan untukmu. Pada intinya, meskipun memiliki kemiripan satu sama lain, tapi alat-alat musik tersebut memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing yang harus kita lestarikan demi mempertahankan warisan budaya Indonesia.
Untuk mengetahui jenis-jenis alat musik tradisional lainnya dari berbagai daerah di nusantara, kamu dapat membaca artikel di website Universitas123.