Kamu pasti pernah mengungkapkan sesuatu dengan gaya bahasa yang dilebih-lebihkan hingga terkesan "lebay", bukan? Dalam ilmu sastra, gaya bahasa tersebut dikenal dengan istilah majas hiperbola.
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu secara berlebihan untuk menambahkan kesan dramatis. Majas ini bisa dipakai untuk mengekspresikan berbagai macam situasi, seperti kesenangan, kesedihan, kekecewaan, kemarahan dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui lebih lanjut, baca ulasannya di bawah ini!
Mengenal Majas
Sebelum lebih dalam membahas majas hiperbola, sebaiknya kita kenali terlebih dahulu apa itu majas sebenarnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan cara menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Singkatnya, majas disebut sebagai kiasan.
Majas digunakan untuk membuat tulisan semakin hidup, oleh karena itulah kamu akan biasa menemukan majas di karya sastra seperti puisi dan prosa.
Majas sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
- Majas Perbandingan : jenis majas ini dibagi lagi menjadi personifikasi, metafora, asosiasi, hiperbola, simile, alegori, eufimisme dan lain-lain.
- Majas Pertentangan : jenis majas ini dibagi lagi menjadi litotes, paradoks, antitesis, okupsi, kontradiksi, anakronisme, internimis dan lain sebagainya.
- Majas Penegasan : jenis majas ini dibagi lagi menjadi pleonasme, repitisi, retorika, paralelisme, tautologi, simentri, enumerasi dan lain-lain.
- Majas Sindiran : jenis majas ini dibagi lagi menjadi ironi, sinisme, sarkasme, satire dan masih banyak lagi.
Sesuai dengan yang telah dijabarkan di atas, majas hiperbola yang akan dibahas lebih dalam untukmu selanjutnya, masuk ke dalam jenis majas perbandingan. Yang mana majas ini membandingan atau menyandingkan satu objek dengan objek yang lainnya (dua objek yang berbeda).
Ciri-Ciri Majas Hiperbola
Majas hiperbola memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat membuatmu dapat membedakannya dengan yang lain, seperti berikut :
- Menggunakan pemilihan kata yang dilebih-lebihkan, atau dapat juga menggunakan perbandingan yang tidak masuk akal.
- Penyampaiannya terkesan dramatis.
- Dapat memengaruhi pembaca atau pendengar serta memberikan efek tertentu.
Contoh Majas Hiperbola
Agar kamu lebih dapat memahami apa itu majas hiperbola, berikut ini kami hadirkan beberapa contohnya untukmu :
- Dia bernyanyi terus setiap hari hingga gendang telingaku ini sebentar lagi akan dibuat pecah olehnya.
- Saking seringnya ia menangis, air matanya bisa ditampung menjadi kolam.
- Jalannya lambat sekali seperti siput.
- Kakak berlari secepat kilat saat melihat gerbang sekolah hampir ditutup.
- Ayah bekerja membanting tulang siang dan malam hanya untuk keluarganya.
- Ia telah berpikir keras hingga jungkir balik, tapi tak kunjung menemukan jalan keluarnya.
- Cuaca hari ini sangat panas seperti akan memecahkan kepala.
- Harga daging sapi mulai meroket menjelang hari raya Idul Fitri.
- Jantungku hampir copot karena terkejut.
- Ia merasa stress hingga kepalanya seakan mau pecah.
- Milikilah mental yang sekuat baja.
- Gedung-gedung tinggi itu siap mencakar langit.
- Kulitnya benar-benar seputih susu.
- Ribuan terima kasih ia ucapkan kepada hadirin yang telah hadir dalam acaranya.
- Cahaya itu sangat terang sampai bisa membutakan mata.
- Kepalanya keras sekali seperti batu.
- Tinggi badannya bisa menyaingi tiang listrik.
- Akan kutemukan dia walau harus pergi ke ujung dunia.
- Hatinya terasa sakit seperti teriris-iris.
- Suasana tegang itu membuat dirinya bermandikan keringat.
- Suaranya begitu bagus hingga menggetarkan hati dan jiwa.
- Rasa sakit ditikam ribuan pisau baginya tak sesakit dikhianati.
Demikianlah pembahasan mengenai majas hiperbola, mulai dari pengertian, ciri-ciri hingga contohnya yang dapat kami sajikan untukmu. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuanmu, ya!
Untuk mendapatkan artikel informatif lainnya, kunjungi website Universitas123.