Model pendidikan home schooling adalah model seperti halnya wadah, bungkus atau cover dari proses homeschooling yang kamu pilih. Apabila kamu memilih satu model, maka proses pendidikan yang kamu laksanakan harus sesuai prinsip dan cara kerja dari model tersebut.
Banyak orang tua memilih home schooling karena menawarkan fleksibilitas waktu. Orang tua, pengajar, dan anak bisa saling mencapai kesepakatan tentang waktu ideal untuk memulai belajar sekaligus menentukan durasi belajar sesuai jadwal. Orang tua juga bisa menyesuaikan jadwal anak sesuai dengan mata pelajaran yang diinginkan per hari.
Pilihan Model Home Schooling
Ada banyak model Home Schooling yang tersedia dan bagaimana cara kamu memilihnya dengan standar kebutuhan. Beberapa model home schooling, antara lain:
1. Sekolah Rumahan ( School at Home)
Model sekolah ini bisa dijadikan salah satu pilihan.
Ciri-ciri yang dimiliki School at Home, yaitu:
- Bersifat terstruktur dan berjenjang
- Memakai kurikulum nasional atau internasional
- Mata pelajaran kepada kompleks sama dengan sekolah
- Memakai buku pelajaran untuk sumber materi belajar
- Ada ujian atau evaluasi periodik
Sebagai orang tua memilih model school at home karena sekolah merupakan model pendidikan yang paling banyak dipakai di Indonesia. Menurut pengalaman orang tua pribadi, sistem sekolah lebih familiar. Dengan hal tersebut, memberikan kemudahan bagi orang tua dalam menerapkan model school at home.
2. Unschooling
John Holt adalah pendidik yang berasal dari Amerika mengkritik kegiatan sekolah di pertengahan tahun 60. Beliau juga mengeluarkan pendapat bahwasanya potensi dan melemahnya antusiasme belajar anak.
Unschooling mempunyai prinsip, yakni:
- Keinginan belajar datang secara alami
- Lingkungan atau alam merupakan tempat belajar yang paling baik
- Keterkaitan orang tua atau orang dewasa secara berlebihan akan mengganggu proses alami pada anak
3. Classical Homeschooling
Pada model di atas, materi yang digunakan lebih banyak karya-karya besar dari tokoh abad pertengahan. Melaksanakan riset, menulis, berdiskusi dan berdebat merupakan gaya belajar yang kerap dipraktekkan. Pada umumnya, sistem belajar homeschooling ala classical tersebut menegaskan pada kemampuan berpikir logis dan kritis baru diajarkan pada tingkat sekolah menengah atas.
4. Charlotte Mason
Charlotte Mason merupakan pendidik yang punya rasa peduli tinggi dengan pendidikan anak. 3 hal yang menjadi dasar model homeschooling Charlotte Mason, yakni:
- Anak membutuhkan banyak pengetahuan
- Anak membutuhkan pengetahuan yang bermacam karena materi itu-itu saja bisa mengurangi keinginan belajar anak
- Apa itu kualitas adalah anak benar-benar membutuhkan pengetahuan dan serta model belajar bermutu.
5. Montessori
Tokoh pendidikan asal Italia bernama Maria Montessori mempunyai gagasan unik soal pendidikan anak. Berikut ini beberapa gagasan tersebut yang kemudian memberikan inspirasi para orang tua dan sekolah untuk menerapkannya, adalah:
- Anak sebagai subyek pendidikan
- Lingkungan terkontrol
- Materi nyata dan Imajiner
- Interaksi lintas usia
6. Eclectic Homeschooling
Dalam proses pembelajaran, perhatikan anak menikmati proses belajar. Apakah minta dan potensi anak keluar. Selain itu, kamu juga harus melihat apakah sikap anak mengalami perbaikan atau tidak.
Itulah penjelasan lengkap pendidikan home schooling yang bisa orang tua pilih untuk anaknya. Untuk melakukan home schooling bagi beberapa orang tua membutuhkan pertimbangan sangat matang, karena terkait kebutuhan pendidikan yang menjadi hak masing-masing anak.