Pahami Pengertian Pantun dan Fungsinya

Bacaan Umum
Universitas123 | 17 January 2022
Pahami Pengertian Pantun dan Fungsinya

Kamu mungkin sudah merasa paham dan sering mendengar tentang pantun. Namun, jika ditanya tentang “Apa itu pantun?”, mungkin kamu akan merasa bingung menjawabnya. Agar kamu tidak bingung, simak penjelasannya dulu, yuk!

Pada awal mulanya, pantun merupakan sastra lisan dari masyarakat tempo dulu dan biasanya digunakan untuk berbalas pantun pada kegiatan tertentu. Berawal dari Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau, merupakan sastrawan pada zaman Raja Ali Haji yang berhasil membukukan sastra lisan atau pantun. Karya sastra tersebut bernama “Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu”.

Ada ciri unik dari pantun, karya sastra ini biasanya tidak akan menyertakan nama dari pembuatnya. Hal ini dikarenakan pantun menyebar dari mulut ke mulut. Pantun juga bisa dikatakan sebagai puisi lama yang sangat melegenda di Nusantara loh.

Pengertian Pantun Menurut Para Ahli

Ada beberapa ahli yang memberikan definisi dari pantun, seperti berikut ini.

  • Pantun memiliki empat baris, tiap baris memiliki 9-10 kata, 2 baris pertama sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi pantun. (Abdul Rani)
  • Pantun pertama kali muncul dalam sejarah Melayu. Pantun merupakan karya sastra yang terdapat dalam beberapa hikayat-hikayat legenda. (Fang)
  • Pantun berasal dari kata “tun”, banyak suku bangsa nusantara yang memilikinya. Banyak arti, jika dalam bahasa Tagalog ada “tonton” dangan arti cakap menurut aturan tertentu. Sedangkan dalam bahasa Jawa kuno ada kata “tuntun” dengan arti benang atau keteraturan. (Dr. R. Brandstetter)

Masih banyak definisi lain dari beberapa ahli terkait pantun dalam sebuah karya sastra.

Unsur-Unsur Pantun

Pantun juga memiliki beberapa unsur yang harus kamu ketahui, seperti berikut ini     

Unsur Intrinsik

Dalam sebuah pantun, ada unsur intrinsik yang berasal dari struktur pantun. Jadi, unsur intrinsik ini bisa berupa tokoh, amanat, latar, alur, dan lain sebagainya. Ciri khas dari pantun sebagai unsur intrinsik terletak pada rima. Rima memiliki akhiran yang sama sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk pendengar.

Unsur Ekstrinsik

Selanjutnya ada unsur ekstrinsik yang berasal dari luar struktur pantun. Unsur ini disebut sebagai latar belakang maupun keadaan yang bisa menjadi penyebab terbentuknya pantun. Pantun merupakan karya sastra, tetapi memiliki aturan penulisan yang harus diikuti.

Struktur Pantun

Setelah memahami dengan baik apa saja unsur dari pantun, kamu juga harus memahami struktur pantun. Jadi pantun ini memiliki dua bagian, bagian pertama merupakan sampiran dan bagian kedua adalah isi.

Biasanya sampiran ini akan mempersiapkan bagian isi dengan rima dan irama yang sama. Sampiran tidak memiliki hubungannya dengan isi. Tetapi sampiran akan memberikan gambaran bagaimana bunyi isi pantun. Kalimat pada sampiran biasanya dibuat unik sehingga pendengar merasa tertarik.

Isi pantun merupakan inti dari pemikiran. Jadi apa yang ingin disampaikan bisa dituangkan dalam isi pantun. Namun jangan sampai rima menjadi tidak sama pada dengan sampiran, sebab hal tersebut membuat pantun tidak enak untuk didengar.

Jenis-Jenis Pantun

Pantun memiliki berbagai macam jenis, berikut ini beberapa jenis pantun dan contohnya.

Pantun Kiasan

Pantun kiasan biasanya memiliki sifat tersirat atau tidak langsung.

Contoh:

Jalan tersesat dalam gelap

Tersandung batu berwarna hitam

Perkenalan teman baru tanpa menatap

Rasanya bagai meraba dalam kelam

Pantun Cinta

Pantun cinta berisi tentang pesan-pesan cinta, perasaan rindu, keromantisan antara dua insan yang sedang dilanda asmara. Pantun ini sering digunakan untuk merayu.

Contoh

Menyeberang lautan dikayuh

Tak ada halangan terasa rata

Sekalipun kamu jauh

Tetap saja aku cinta

Pantun Nasehat

Ada pantun nasehat yang biasanya berisi tentang pesan moral untuk tujuan mendidik.

Contoh

Wisata indah di Kota Bandung

Jangan lupa bawa banyak uang saku

Jika kamu merasa bingung

Solusinya cuma baca buku

Pantun Jenaka

Jenis pantun jenaka biasanya digunakan untuk menghibur. Pantun ini dapat digunakan untuk saling menyindir, namun tetap dalam suasana hangat dan akrab.

Contoh

Jalan-jalan di pinggir sungai ketemu buaya

Buaya sedang makan kambing mati

Dari belakang mirip Luna Maya

Hadap depan ternyata Mpok Ati

Pantun Teka-Teki

Untuk pantun teka-teki, bisa digunakan untuk menghangatkan suasana sebab bisa mengajak para pendengar untuk berpikir. Nah, pada bagian isi jenis pantun ini akan berisikan pertanyaan.

Contoh

Jika kamu kuat seperti halilintar

Berjalan dengan gagah dan gaya

Jika kamu memang pintar

Hewan apa yang sangat kaya?

Pantun memiliki banyak sekali jenis yang bisa disesuaikan dengan maksud dan tujuan si pembuat. Kamu bisa belajar membuat pantun dengan mengikuti aturan  yang ada.

Banner Konsultation
+62

Raih Beasiswa, Wujudkan Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Raih Beasiswa, Wujudkan
Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari
Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Profil

Universitas123
Logo
Please Wait