Kamu mungkin sudah merasa paham dan sering mendengar tentang pantun. Namun, jika ditanya tentang “Apa itu pantun?”, mungkin kamu akan merasa bingung menjawabnya. Agar kamu tidak bingung, simak penjelasannya dulu, yuk!
Pada awal mulanya, pantun merupakan sastra lisan dari masyarakat tempo dulu dan biasanya digunakan untuk berbalas pantun pada kegiatan tertentu. Berawal dari Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau, merupakan sastrawan pada zaman Raja Ali Haji yang berhasil membukukan sastra lisan atau pantun. Karya sastra tersebut bernama “Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu”.
Ada ciri unik dari pantun, karya sastra ini biasanya tidak akan menyertakan nama dari pembuatnya. Hal ini dikarenakan pantun menyebar dari mulut ke mulut. Pantun juga bisa dikatakan sebagai puisi lama yang sangat melegenda di Nusantara loh.
Pengertian Pantun Menurut Para Ahli
Ada beberapa ahli yang memberikan definisi dari pantun, seperti berikut ini.
- Pantun memiliki empat baris, tiap baris memiliki 9-10 kata, 2 baris pertama sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi pantun. (Abdul Rani)
- Pantun pertama kali muncul dalam sejarah Melayu. Pantun merupakan karya sastra yang terdapat dalam beberapa hikayat-hikayat legenda. (Fang)
- Pantun berasal dari kata “tun”, banyak suku bangsa nusantara yang memilikinya. Banyak arti, jika dalam bahasa Tagalog ada “tonton” dangan arti cakap menurut aturan tertentu. Sedangkan dalam bahasa Jawa kuno ada kata “tuntun” dengan arti benang atau keteraturan. (Dr. R. Brandstetter)
Masih banyak definisi lain dari beberapa ahli terkait pantun dalam sebuah karya sastra.
Unsur-Unsur Pantun
Pantun juga memiliki beberapa unsur yang harus kamu ketahui, seperti berikut ini
Unsur Intrinsik
Dalam sebuah pantun, ada unsur intrinsik yang berasal dari struktur pantun. Jadi, unsur intrinsik ini bisa berupa tokoh, amanat, latar, alur, dan lain sebagainya. Ciri khas dari pantun sebagai unsur intrinsik terletak pada rima. Rima memiliki akhiran yang sama sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk pendengar.
Unsur Ekstrinsik
Selanjutnya ada unsur ekstrinsik yang berasal dari luar struktur pantun. Unsur ini disebut sebagai latar belakang maupun keadaan yang bisa menjadi penyebab terbentuknya pantun. Pantun merupakan karya sastra, tetapi memiliki aturan penulisan yang harus diikuti.
Struktur Pantun
Setelah memahami dengan baik apa saja unsur dari pantun, kamu juga harus memahami struktur pantun. Jadi pantun ini memiliki dua bagian, bagian pertama merupakan sampiran dan bagian kedua adalah isi.
Biasanya sampiran ini akan mempersiapkan bagian isi dengan rima dan irama yang sama. Sampiran tidak memiliki hubungannya dengan isi. Tetapi sampiran akan memberikan gambaran bagaimana bunyi isi pantun. Kalimat pada sampiran biasanya dibuat unik sehingga pendengar merasa tertarik.
Isi pantun merupakan inti dari pemikiran. Jadi apa yang ingin disampaikan bisa dituangkan dalam isi pantun. Namun jangan sampai rima menjadi tidak sama pada dengan sampiran, sebab hal tersebut membuat pantun tidak enak untuk didengar.
Jenis-Jenis Pantun
Pantun memiliki berbagai macam jenis, berikut ini beberapa jenis pantun dan contohnya.
Pantun Kiasan
Pantun kiasan biasanya memiliki sifat tersirat atau tidak langsung.
Contoh:
Jalan tersesat dalam gelap
Tersandung batu berwarna hitam
Perkenalan teman baru tanpa menatap
Rasanya bagai meraba dalam kelam
Pantun Cinta
Pantun cinta berisi tentang pesan-pesan cinta, perasaan rindu, keromantisan antara dua insan yang sedang dilanda asmara. Pantun ini sering digunakan untuk merayu.
Contoh
Menyeberang lautan dikayuh
Tak ada halangan terasa rata
Sekalipun kamu jauh
Tetap saja aku cinta
Pantun Nasehat
Ada pantun nasehat yang biasanya berisi tentang pesan moral untuk tujuan mendidik.
Contoh
Wisata indah di Kota Bandung
Jangan lupa bawa banyak uang saku
Jika kamu merasa bingung
Solusinya cuma baca buku
Pantun Jenaka
Jenis pantun jenaka biasanya digunakan untuk menghibur. Pantun ini dapat digunakan untuk saling menyindir, namun tetap dalam suasana hangat dan akrab.
Contoh
Jalan-jalan di pinggir sungai ketemu buaya
Buaya sedang makan kambing mati
Dari belakang mirip Luna Maya
Hadap depan ternyata Mpok Ati
Pantun Teka-Teki
Untuk pantun teka-teki, bisa digunakan untuk menghangatkan suasana sebab bisa mengajak para pendengar untuk berpikir. Nah, pada bagian isi jenis pantun ini akan berisikan pertanyaan.
Contoh
Jika kamu kuat seperti halilintar
Berjalan dengan gagah dan gaya
Jika kamu memang pintar
Hewan apa yang sangat kaya?
Pantun memiliki banyak sekali jenis yang bisa disesuaikan dengan maksud dan tujuan si pembuat. Kamu bisa belajar membuat pantun dengan mengikuti aturan yang ada.