Mean, median, dan modus adalah salah satu materi penting dan berguna untuk kehidupan sehari-hari. Apakah kamu pernah merasa sebal gara-gara nilai rata-rata yang kamu peroleh justru di bawah nilai rata-rata kelas? Jika hal tersebut terjadi, maka kamu wajib belajar lebih keras lagi agar bisa memperoleh peringkat terbaik.
Bahkan kamu juga mungkin bertanya mengapa harus menggunakan nilai rata-rata kelas untuk bisa mendapatkan peringkat pertama. Seseorang yang mampu menjadi bintang kelas pasti mempunyai nilai di atas rata-rata. Agar kamu lebih tahu tentang nilai rata-rata lebih baik, termasuk bagaimana cara perhitungannya, berikut adalah informasi yang dapat kamu simak.
Ukuran Pemusatan Data
Sebelum kamu mempelajari lebih lanjut tentang mean, median, dan modus, maka kamu wajib tahu bahwa ada hal yang lebih penting, yaitu belajar ukuran pemusatan data. Hal ini merupakan metode untuk menampilkan pusat data maupun perwakilan data. Ukuran pemusatan data secara umum dapat kamu ketahui dalam 3 bentuk, yaitu mean, median, dan modus.
1. Mean
Mean merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut nilai rata-rata, yaitu jumlah dari seluruh data yang dibagi dengan banyaknya data. Jika berbicara tentang nilai rata-rata, maka terdapat empat bagian, yaitu rata-rata data tunggal, rata-rata data berfrekuensi, rata-rata data berinterval, dan rata-rata data gabungan.
Data tunggal merupakan data yang belum dikelompokkan pada kelas kelas interval. Contohnya adalah 2, 5,10, 17, dan lainnya. Sedangkan rata-rata data berfrekuensi berguna untuk menyelesaikan sampel dalam jumlah banyak sehingga dapat menghasilkan data lebih besar. Rata-rata data berfrekuensi memudahkan analisis karena terdapat pengelompokan data dalam tabel distribusi.
Rata-rata berinterval berguna dalam penerapan kehidupan sehari-hari karena membantu mengolah data jumlah besar, tetapi dengan pengulangan yang sedikit. Dalam penggunaan rata-rata berinterval, maka kamu harus membuat tabel frekuensi berinterval terlebih dahulu dengan menentukan mana data terkecil dan terbesar sebelum menentukan jangkauan data sebagai hasil dari pengurangan data terbesar dari data terkecil.
Pada rata-rata data gabungan, maka menghasilkan rata-rata hasil 2 kelompok data yang telah memiliki rata-rata sebelum perhitungan. Biasanya nilai rata-rata tersebut digunakan untuk membandingkan antara nilai rata-rata pada data A dan data B.
2. Median
Median merupakan nilai tengah, yaitu pemusatan data yang dapat membagi data menjadi setengah atau 50% data terkecil dan data terbesar. Untuk menghitung median, maka harus mengurutkan seluruh data sebagai syarat utama.
Median data tunggal dapat kamu tentukan dengan mengurutkan terlebih dahulu semua data dan menggunakan rumus persamaan. Sedangkan untuk median data interval, dapat dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu banyak data dan menentukan kelas median.
3. Modus
Modus disebut juga dengan nilai yang paling sering muncul, yaitu ukuran pemusatan data lebih memprioritaskan frekuensi terbesar data yang muncul. Ada dua jenis modus, yaitu modus data tunggal dan modus data berinterval.
Modus data tunggal adalah bilangan yang paling sering muncul dan lebih banyak jika dibandingkan dengan bilangan lain. Apabila dalam data terdapat 2 modus, maka dapat disebut sebagai bimodus. Sedangkan, modus berinterval adalah data yang disuguhkan dalam bentuk interval.
Contoh penggunaan mean, median, dan modus bisa dilihat dari cara analisis atau pengumpulan data. Misalnya ketika kamu telah memperoleh data, maka berikutnya kamu akan mengolah data tersebut menggunakan statistik.
Misalnya ketika nilai ulangan matematika dibagikan, kamu dapat mengetahui berapa banyak siswa yang memperoleh nilai diatas rata-rata dengan menggunakan penerapan mean. Sedangkan jika guru ingin membagi kelas agar bisa jadi dua kelompok sesuai urutan nilai, maka harus menggunakan metode penerapan median. Ketika guru ingin mengetahui jumlah siswa yang memperoleh nilai tertentu dengan frekuensi terbanyak dalam data kelas, maka disebut dengan penerapan modus.
