Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan untuk menulis berita oleh seorang wartawan dalam media massa sehingga bahasanya mudah dimengerti dan enak dibaca. Pada pembahasan kali ini akan menjelaskan tentang bahasa jurnalistik dan karakteristiknya.
Para wartawan wajib memahami semua hal tentang bahasa dan jurnalistik. Hal ini penting supaya tulisannya lugas, ringkas, dan juga bisa dipahami pembaca secara mudah. Penggunaan bahasa pada bidang ini juga penting supaya komunikasi dengan media berjalan secara efisien dan efektif.
Apa yang Dimaksud dengan Bahasa Jurnalistik?
Bahasa pada bidang jurnalistik merupakan salah satu bagian dari Bahasa Indonesia, juga merupakan bahasa dalam komunikasi massa. Jika melihat jurnalistik dari Bahasa Inggris, maka disebut sebagai language of mass communcation atau artinya bahasa komunikasi massa. Selain itu, jurnalistik juga punya bahasa yang menjadikannya disebut sebagai newspaper language atau bahasa surat kabar, serta bahasa media atau media language. Untuk kajiannya adalah media linguistik.
Wartawan bisa menggunakan ragam khusus bahasa, dengan mempertimbangkan waktu dan ruang. Tidak hanya itu, ada juga hal lainnya yang bisa membentuk bahasa jurnalistik, seperti keterbatasan ruang pada media cetak, ataupun waktu dan durasi pada media penyiaran.
Penggunaan bahasa dalam bidang jurnalistik juga penting untuk menyajikan informasi maupun berita secara jelas, mudah dipahami seluruh kalangan, dan harus lugas. Bahasa tersebut merupakan gaya bahasa bagi para wartawan agar bisa menulis berita pada media massa. Jadi tidak hanya lugas dan ringkas, wartawan wajib memilih kata, hingga kalimat menarik supaya menarik minat pembaca dalam menikmati isi berita sampai akhir.
Apa Saja Karakteristik Bahasa dalam Jurnalistik?
Ciri khas bahasa dalam bidang jurnalistik yaitu lugas dan hemat kata. Sebagaimana disampaikan dalam Ensiklopedi Umum Bahasa Indonesia tahun 1954, setiap berita maupun cerita wajib mempunyai bahasa yang padat sehingga mudah dipahami, terang, dan mudah dibaca tanpa membuat pembaca berpikir panjang.
Menurut Lukas tahun 2006 dan Suroso pada tahun 2001, bahwa bahasa jurnalistik adalah berikut:
1. Singkat
Bahasa dalam bidang jurnalistik tidak boleh bahasa yang bertele-tele atau panjang.
2. Padat
Bahasa dalam jurnalistik harus singkat, sehingga bisa menyampaikan informasi secara lengkap. Semua informasi harus benar-benar memenuhi kebutuhan pembaca dengan prinsip 5W+1H, tidak melakukan pemborosan kata, juga menggunakan ekonomi kata.
3. Sederhana
Bahasa pers harus menggunakan kalimat sederhana dan tunggal, bukan kalimat yang panjang, majemuk, rumit, dan kompleks. Kalimat praktis, efektif, sederhana dalam pemakaian kalimat, juga tidak bombastis.
4. Lugas
Bahasa dalam bidang jurnalistik harus mampu menyampaikan makna informasi ataupun pengertian langsung dengan cara menghindari bahasa yang berbunga-bunga.
5. Menarik
Apabila kamu ingin menggunakan bahasa dalam bidang jurnalistik, maka kamu harus memilih kata yang masih hidup dan berkembang. Hindari saja kata-kata yang jarang digunakan atau sudah mati.
6. Jelas
Informasi bagi jurnalis harus ditulis dengan bahasa sederhana, sehingga informasi tersebut harus disampaikan dengan kata-kata yang mudah dipahami pembaca atau khalayak umum. Struktur kalimat tidak boleh ada ambigu atau penyimpangan dengan menghindari adanya ungkapan bersayap.
Itulah informasi lengkap tentang apa saja bahasa jurnalistik. Sudah sewajarnya menggunakan bahasa dengan memakai kata-kata yang jelas, lugas, tidak ambigu, literal sehingga bahasa benar-benar denotatif.