Apa yang dimaksud dengan bahan ajar digital yaitu dokumen yang dibuat menggunakan aplikasi tertentu untuk dibaca menggunakan perangkat digital. Contohnya adalah memanfaatkan smartphone, HP, laptop, atau lainnya untuk membuat bahan ajar digital berupa file DOC, PDF, XLS, PNJG, JPG, dan sejenisnya.
Jenis file yang paling sering digunakan pada bahan ajar berbentuk digital yaitu jenis file PDF. Hal ini karena file tersebut mempunyai keunggulan lebih jika dibandingkan dengan jenis file lainnya.
Apabila pada orientasi menggunakan perangkat digital berupa HP atau handphone, maka sebaiknya buat bahan ajar digital dalam bentuk PDF, karena semua HP terutama Android dapat membaca file jenis tersebut.
Mengapa Harus Menggunakan Bahan Ajar Berbasis Digital E-Modul
Menurut Winatha, Suharsono, dan Agustin pada tahun 2018 bahwa perkembangan teknologi adalah salah satu faktor yang mendorong pergantian teknologi cetak, sehingga menggunakan teknologi komputer pada proses belajar mengajar.
Modul pada mulanya yaitu media pembelajaran cetak, lalu ditransformasikan penyajian dalam bentuk elektronik. Sehingga dapat bisa menghasilkan istilah yaitu modul elektronik dan dikenal dengan istilah e-modul.
Nugraha, Subarkah dan Sari pada tahun 2015 menyebutkan bahwa Modul Elektronik atau e-modul diartikan sebagai suatu media untuk pembelajaran menggunakan komputer dengan menampilkan teks, grafik, gambar, audio, animasi, dan juga video pada kegiatan pembelajaran.
E-modul adalah alat atau bisa berupa sarana pembelajaran, berisikan materi, metode, dan juga berbagai batasan dan cara mengevaluasi yang bisa dirancang dengan sistematis dan menarik guna mencapai kompetensi yang diperlukan berdasarkan level kompleksitasnya secara elektronik sebagaimana dijelaskan oleh Imansari dan Sunaryatiningsih tahun 2017.
Apa itu e-modul? Berikut adalah beberapa contoh e-modul:
- Hard disk
- Disket
- CD
- Flashdisk
- HP
Alasan penggunaan bahan ajar digital sangat penting karena saat ini, semua peserta didik sudah mempunyai HP. Itulah mengapa, guru dapat meningkatkan prestasi dan juga hasil belajar dengan memaksimalkan HP sebagai media pembelajaran.
Sejumlah penelitian menunjukkan jika tingkat keberhasilan pada proses pembelajaran menggunakan media teknologi informasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan cara-cara konvensional. Contohnya adalah dalam menggunakan modul, LKS, atau buku paket.
Trik Penyusunan Bahan Ajar E-modul
Menggunakan e-modul sebagai bahan ajar digital sangat bermanfaat karena dapat mendukung pembelajaran, termasuk dalam hal kualitas dan efektifitas pembelajaran, tetapi juga untuk meningkatkan cara menguasai materi untuk guru dan untuk peserta didik.
Dalam menyusun e-modul, ada beberapa prinsip pengembangan yang harus diperhatikan, yaitu:
- Mampu menimbulkan minat belajar siswa.
- Ditulis dan dibuat untuk digunakan siswa.
- Menjelaskan tujuan pembelajaran berupa goals dan objectives.
- Disusun berdasarkan pola belajar fleksibel.
- Dikembangkan sesuai kebutuhan belajar dan pencapaian tujuan pembelajaran siswa.
- Fokus pada pemberian kesempatan siswa dalam berlatih.
- Mengakomodasi apa saja kesulitan belajar siswa.
- Membutuhkan sistem navigasi yang cermat.
- Terdapat rangkuman.
- Gaya penulisan atau gaya Bahasa interaktif, komunikatif, dan semi formal.
- Dikemas dengan tujuan proses pembelajaran.
- Membutuhkan strategi pembelajaran mulai pendahuluan, penyajian, dan juga penutup.
- Memiliki mekanisme dalam mengumpulkan umpan balik.
- Mendukung penilaian diri.
- Perlu adanya pedoman atau petunjuk sebelum hingga setelah memakai modul.
Bahan ajar digital berupa e-modul menekankan keterampilan proses dan juga cara belajar active learning. Sehingga, media pembelajaran semakin penting. Modul memfasilitasi para peserta didik agar bisa belajar mandiri ataupun belajar konvensional.