Sejarah artificial intelligence atau AI, atau Kercedasan Buatan bermula ketika ada penggunaan komputer pada tahun 1940 an. Sejarah adanya AI bahkan disebut-sebut sudah ada sejak di zaman Mesir Kuno dan dapat dilacak. Kala itu, para ilmuwan fokus terhadap penggunaan dan kemampuan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas yang bisa dikerjakan oleh manusia. Sehingga, komputer saat itu sudah mampu memiliki perilaku dan kecerdasan manusia.
Tahun 1943, McMulloh dan Pitts menyuarakan model matematis yaitu Perceptron dari adanya neuron pada otak. Mereka menunjukkan seperti apa neuron dapat aktif untuk belajar dan memberikan tindakan berbeda terkait waktu input yang diberikan, mirip saklar on-off.
Sejarah Artificial Intelligence
Sejarah artificial intelligence dimulai pada tahun 1940. Banyak juga yang beranggapan jika AI sudah ada sejak era Mesir Kuno. Saat itu banyak ilmuwan menggunakan komputer untuk menggantikan beberapa tugas manusia.
Tahun 1943, McMulloh dan Pitts membahas tentang model matematis dalam AI, disusul adanya penemuan terbesar AI tahun 1950 dari tulisan “Computing Machineri Intelligence” karya Paper Alan Turing, menyebutkan jika mesin yang cerdas yaitu yang dapat meniru dan berpiikir layaknya manusia.
Tahun 1955 dikembangkan The Logic Theorist oleh Newell dan Simon untuk AI perdana. Tokoh terakhir yang terlibat dalam perkembangan AI yaitu dari Massachusetts Institute of Technology sekaligus disebut sebagai bapak AI dunia, John MacCarthy. Tahun 1956, ia mengadakan konferensi “The Dartmouth Summer Research Project on Artificial Intelligence”.
Sejarah artificial intelligence terus berkembang dari tahun 1940 sampai tahun 1956 dengan dukungan bapak AI, John MacCarthy. Tahun 1960-1970 muncul istilah Classic AI, hingga pada tahun 1980, komputer mulai diperoleh secara mudah dan menghasilkan banyak terobosan AI dari banyak universitas.
Perkembangan Artificial Intelligence
Penemuan terbesar tentang AI berawal pada tahun 1950, saat Paper Alan Turing menjawab apakah komputer bisa berfikir dengan adanya Mesin Turing. Dari tulisan berjudul “Computing Machineri and Intelligence” membahas tentang apa saja syarat agar sebuah mesin disebut cerdas. Ia menganggap mesin cerdas adalah mesin yang bisa sukses berperilaku layaknya manusia.
Sejarah artificial intelligence terus berlanjut sampai pada akhir tahun 1955. Kala itu, Newell dan Simon mengembangkan The Logic Theorist sebagai sebuah program artificial intelligence perdana. Program tersebut menunjukkan adanya masalah layaknya model pohon, lalu menyelesaikannya dengan pilih cabang yang bisa menghasilkan sebuah kesimpulan paling benar. Dari program tersebut, membawa pengaruh besar untuk perkembangan Artificial Intelligence.
Tahun 1956, John MacCarthy disebut sebagai bapak AI. Sebagai perwakilan dari Massachusetts Institute of Technology melakukan konferensi untuk mengundang banyak ahli komputer dalam sebuah kegiatan yang disebut “The Dartmouth Summer Research Project on Artificial Intelligence”.
Dari konferensi tersebut, mempertemukan adanya para pendiri AI sekaligus menjadi awal perkembangan dan penelitian AI. Saat itu, John McCarthy menyuarakan definisi AI sebagai cabang ilmu komputer berfokus pengembangan komputer supaya dapat berperilaku atau mempunyai kemampuan layaknya manusia.
Tahun 1960 sampai 1970, terjadilah berbagai diskusi terkait cara agar komputer bisa meniru secara detail kemampuan otak manusia. Saat itu, disebut dengan “Classical AI”. Sedangkan tahun 1980, komputer semakin dapat diperoleh dengan harga lebih murah, memicu adanya berbagai macam riset pada bidang AI sangat pesat, khususnya dari berbagai universitas.
Itulah penjelasan mengenai Artificial Intelligence mulai dari perkembangan dan sejarah.