Sejarah kesehatan mental tidak bisa dipisahkan dari adanya berbagai gangguan yang pernah dialami banyak orang. Bahkan, kesehatan mental sudah ada dari zaman purbakala. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya berbagai macam indikasi manusia pada masa lalu, mengalami gangguan mental atau jiwa.
Hal tersebut tampak jelas karena adanya indikasi pada masa lalu, bahwa manusia sudah mengalami gangguan kesehatan jiwa atau mental. Walaupun sudah terjadi sejak ratusan tahun, kesehatan mental sampai saat ini masih dianggap remeh banyak orang.
Padahal, mempelajari kesehatan mental merupakan hal penting yang harus kamu mengerti atau pahami. Setiap orang sewaktu-waktu bisa menghadapi masalah terkait geangguan mental dengan berbagai penyebab.
Itulah mengapa, penting sekali mempelajari sejarah kesehatan mental dengan berbagai jenis gangguan yang patut memperoleh perhatian berbagai pihak. Entah itu masyarakat sendiri atau lini pemerintah yang langsung terjun melalui kebijakannya.
Seperti Apa Sejarah kesehatan Mental
Sejarah kesehatan mental berawal dari zaman pra sejarah, dimana saat itu masih sangat minim menggunakan bukti tertulis. Tidak sedikit para ahli menyimpulkan gangguan kesehatan mental sudah ada sejak manusia sendiri belum tahu logika atau lainnya. Berikut adalah lintas waktu dalam sejarah mental:
1. Zaman Purba
Sejarah ini bermula dari zaman pra sejarah, ketika manusia masih belum paham tentang budaya modern dan hal-hal logika masih sangat minim. Akan tetapi, zaman tersebut merupakan titik awal manusia memperhatikan tentang kesehatan mental.
Penderita dianggap manusia yang mempunyai masalah supranatural seperti pengaruh roh jahat, kutukan, guna-guna akibat serangan manusia lainnya. Penanganannya juga menggunakan metode serupa.
Apabila penderita tak mampu menolong dirinya dari gangguan tersebut, maka ia harus merelakan diri dibiarkan atau dibunuh. Sehingga, seiring berjalannya waktu, penderita pasti akan meninggal dunia.
2. Peradaban Awal Manusia
Ketika memasuki 5000 SM sampai 500 Masehi, zaman mulai berkembang dan membawa pengaruh besar terhadap peradaban manusia. Pada era ini, penderita masih disebut mempunyai gangguan supranatural. Akan tetapi, sudah ada tanda berbagai teknik penyembuhan.
Misalnya, pengoatan tukang sihir, adanya upacara dan persembahan. Sedangkan ilmu kedokteran mulai berkembang dari dataran Mesir, China, Persia, Yunani, dan India yang membawa peran sangat besar. Pada awal 460 SM, Hipokrates menyebutkan jika gangguan mental adalah pengaruh natural. Hal ini terjadi dan membuat penderita harus mengikuti serangkaian kegiatan termasuk mandi, diet, dan lainnya.
3. Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan, perkembangan kesehatan mental mengalami kemunduran bersama ilmu pengetahuan lainnya. Disebut sebagai abad gelap, para penderita justru disembuhkan menggunakan jimat atau mantra. Hal ini karena adanya anggapan kekuatan setan atan demonologi berkembang. Pada peradaban ini, manusia kembali meyakini bahwa gangguan jiwa terjadi sebagai hukuman Tuhan.
Anggapan ini berdampak pada perlakuan penderita yang tidak diperlakukan secara tepat, tidak ada pengobatan, dan bahkan harus disiksa, diusir, dihukum, serta dijual pada orang yang lebih berkuasa.
4. Abad Ke-8
Pada abad ke-8, sejarah kesehatan mental terus berkembang dengan adanya ajaran macam-macam agama serta kepercayaan. Sehingga, membawa nuansa positif dan memperbaiki pandangan manusia terkait penderita gangguan mental. Agama Islam contohnya, membawa teori psikiatri serta pengobatan bagi penderitnaya.
Hal ini akhirnya membawa penemuan lebih lanjut pada sisi psikologi muslim dan juga kedokteran Islam. Saat abad tersebut, rumah sakit psikiatri mulai muncul untuk penanganan khusus penderita gangguan jiwa di Baghdad, Rahazes, dan Persia.
5. Abad 20
Dari abad ke-17 sampai abad ke-20, ada banyak penemuan positif pada kesehatan mental dan penderita gangguannya. Gangguan jiwa dianggap hanya dari sudut demonologis dan berubah menggunakan pendekatan ilmiah yang menganggap gangguan kesehatan mental adalah penyakit.
Hal ini seiring sejalan dengan adanya gerakan banyak ilmuwan yang menentang adanya pemasungan korban gangguan jiwa. Contoh, Perancis mulai menggunakan pendekatan humanis, menjadikannya sebagai negara pelopor. Inggris memilih membangun York retreat, sedangkan Amerika Serikat mulai mendirikan RS mental modern.
Berawal dari sejarah kesehatan mental itulah, dunia terus memperhatikan masalah tersebut. Sehingga, muncul berbagai gerakan seperti National Committee for Mental Hygiene yang menggerakkan berbagai riset pada bidang psikologi sekaligus menjadi pelopor pendekatan psikiatris.
Pada akhirnya, dunia bersepakat membentuk World Federation for Mental Health atau WFMH tahun 1958 tepat sesudah Kongres Amerika Serikat merumuskan UU Kesehatan Mental Nasional.