Lomba cerdas cermat merupakan contoh penyelenggaraan lomba yang dapat meningkatkan pengetahuan. Penyelenggaraan tersebut juga membantu menciptakan generasi muda, yang juga andal. Tidak hanya itu, lomba cerdas cermat juga dapat meningkatkan motivasi belajar.
Kegiatan lomba ini sifatnya inovatif dan edukatif. Sehingga, dapat dilakukan untuk jenjang pendidikan SD dan SMP. Penyelenggaraan lomba tersebut juga mampu menghasilkan generasi yang andal, berintergritas, dan cerdas.
Sistem Perlombaan Cerdas Cermat
Dalam sistem lomba, terdapat beberapa persyaratan dan sistem pelaksanaan yang harus diketahui. Untuk syarat peserta, bisa mencoba dengan membuat contoh peraturan berikut:
- Peserta adalah siswa/siswi tingkat SMA se-derajat
- Merupakan perwakilan SMA masing-masing, dengan menggunakan bukti surat keterangan siswa atau kartu pelajar. Peserta harus menyerahkan bukti tersebut saat Technical Meeting.
- Setiap sekolah hanya boleh kirim dua regu dengan syarat dan ketentuan.
- Satu regu beranggotakan tiga siswa.
- Wajib ikut technical meeting atau TM sesuai ketentuan panitia.
- Isi formulir pendaftaran lomba
Dalam sistem perlombaan cerdas cermat, ada juga mekanisme pembagian soal sebagaimana berikut:
- Peserta wajib datang 30 menit sebelum lomba cerdas cermat dimulai atau lakukan konfirmasi 1 jam terlebih dahulu sebelum acara dimulai apabila terdapat kendala.
- Membawa 1 orang, entah guru pendamping, atau pengamat siswa selaku koordinator para suporter, melakukan komplain maupun sanggahan apabila ada.
- Komplain boleh dilakukan oleh pengamat.
Contoh sistem pertandingan lomba cerdas cermat adalah berikut:
- Masing-masing regu maju, kemudian memilih amplop soal.
- Setiap soal terdapat 10 butir soal Matematika, 5 soal Kewarganegaraan, dan 5 soal IPA
- Jumlah soal hanya boleh dijawab juru bicara dengan sistem penilaian apabila benar, memperoleh skor 100 dan bila salah skor 0. Skor juga harus berdasarkan persentase dewan juri apabila jawaban ternyata lebih dari satu jawaban, maka tidak dilempar apabila terjawab benar sebagian. Kebijakan ini berlaku untuk soal item.
Apabila jawaban ternyata salah, maka sistem lomba cerdas cermat berlaku dengan dilemparkan ke grup lain. Ketentuannya adalah apabila benar, skor 50 dan apabila salah skor -25. Pelemparan soal harus berdasar instruksi dewan juri, peserta lain apabila ingin jawab soal wajib pencet bel dan jawab pertanyaan jika sudah dipersilahkan oleh dewan juri.
Apabila menjawab soalnya bukan juru bicara, maka dianggap jawaban tidak sah. Nilai jadi 0 dan soal tidak dilemparkan ke regu lainnya. Waktu dalam babak tersebut yaitu 30 detik pada soal hitungan dan 10 detik pada soal tanpa hitungan. Sedangkan untuk soal agama merupakan soal tentang agama Islam. Apabila terdapat soal hitungan, maka harus menggunakan jawaban sesuai Standar Internasional (SI). Selain jawaban SI, maka dianggap salah.
Pada sesi terakhir, yaitu terdapat soal rebutan menggunakan ketentuan berikut:
- Jumlah soal dalam babak penyisihan maupun semifinal yaitu 10 soal dengan rincian berikut: 5 soal agama dan 5 soal MIPA-ING.
- Kemudian, ada juga 20 soal pada final, yaitu: 10 soal agama, dan 10 soal MIPA-ING.
- Dalam sistem lomba cerdas cermat soal rebutan, semua peserta boleh menjawab setelah memperoleh izin dari juri. Jika sudah menjawab tapi belum ada instruksi, nilai akan dikurangi 100 dan soal diganti, atau dibatalkan.
- Penilaian soal pada babak tersebut jika benar yaitu 100 dan jika salah yaitu -100. Apabila soal belum selesai dibaca, peserta tinggal menekan bel. Pembacaan soal bisa dihentikan serta peserta dibolehkan menjawab.
- Batas waktu sesudah memencet bel yaitu 2 detik. Apabila sudah lebih dari 2 detik tidak jawab, maka dianggap tidak menjawab dan nilai berkurang 100.
Itulah contoh mekanisme dan sistem dalam perlombaan cerdas cermat. Kurang lebihnya bisa kamu jadikan pedoman untuk dikembangkan ketika ingin menyelenggarakan lomba.
