Tidak bisa dipungkiri persoalan biaya selalu menjadi permasalahan tersendiri, apalagi jika universitas pillihan bukanlah berstatus Perguruan Tinggi Negeri. Jika diuraikan, biaya kuliah memang tidaklah hanya satu jenis. Setidaknya terdapat 3 komponen yang wajib dipenuhi khususnya pada biaya masuk Perguruan Tinggi Swasta.
Supaya lebih paham akan detail setiap biaya sekaligus membantumu menyiapkannya sedini mungkin, berikut ini adalah informasi selengkapnya.
Biaya Pendaftaran
Ke universitas swasta apapun akan mendaftar, pasti selalu diminta untuk melunasi biaya pendaftaran terlebih dahulu sebelum melanjutkan tahap seleksi selanjutnya. Ya, inilah biaya awal yang dikenakan dan menandakan bahwa kamu terdaftar menjadi peserta seleksi masuk. Untuk membuktikan bahwa kamu benar-benar serius mengikuti tahapan pendaftaran, biasanya pelunasan dijadikan sebagai salah satu persyaratan. Tepatnya resi pembayaran harus di-upload pada tahap awal atau ketika akan memilih jalur seleksi.
Tidak ada besaran tetap untuk komponen biaya ini sehingga bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing PTS. Selain itu tidak ada juga patokan atau standar umum yang menentukan nominal biaya. Keputusan terhadap besaran biaya ini sepenuhnya berada dalam kewenangan pihak setiap universitas. Karena itulah jangan heran jika uang pendaftaran dari satu universitas ke universitas lainnya jauh berbeda.
Akan tetapi umumnya tidak lebih dari kisaran empat ratus ribu rupiah. Meski begitu baiknya tetap persiapkan dana cadangan agar kamu tetap dapat melunasi syarat ini dan melanjutkan seleksi di universitas impian.
Uang Pangkal
Salah satu ciri khas dari biaya masuk Perguruan Tinggi Swasta adalah adanya uang pangkal. Barangkali kamu belum memahami apa itu uang pangkal, ini merupakan biaya yang dikenakan untuk alokasi fasilitas sarana dan prasarana. Biaya ini lebih dikenal dengan nama uang gedung, Sumbangan Pengembangan Institusi atau Uang Partisipasi Penyelenggaraan Pendidikan (UP3). Dari biaya inilah berbagai pembaruan fasilitas gedung terkini dengan segala operasionalnya ada.
Pembayarannya sendiri hanya perlu dilakukan sekali ketika tahap registrasi ulang. Ini artinya sifat pelunasan uang pangkal adalah wajib. Dengan begitu kamu juga perlu menyiapkan biaya ini secara tersendiri. Sama seperti biaya pendaftaran, komponen yang satu ini juga sangat beragam pada setiap universitas. Namun, uang pangkal memang cukup terkenal dengan nominalnya yang cukup besar.
Semakin besar nominalnya, ini mengartikan bahwa fakultas yang kamu pilih memang fakultas favorit. Kemungkinan lain adalah universitas pilihanmu yang memang berkualitas tinggi dan tergolong bergengsi. Atau bisa juga karena gelombang pendaftaran. Misalnya seperti Fakultas Kedokteran di rumpun ilmu Saintek atau Fakultas Hukum di rumpun Ilmu Soshum. Sementara itu kisaran pastinya bisa dibilang luas mulai dari jutaan hingga ratusan juta.
Sejauh ini uang pangkal terendah terlihat di angka 8 juta rupiah dan paling tinggi bahkan dapat menyentuh sekitar 350 juta rupiah!
Biaya Peralatan
Selama kegiatan perkuliahan tentu mahasiswa akan memerlukan beberapa kegiatan praktik untuk lebih memperdalam materi perkuliahan. Terutama fakultas-fakultas Saintek yang sering terdapat praktikum. Nah, di tahap inilah artinya kamu harus menggunakan peralatan penunjang atau laboratorium. Agar bisa mengakses fasilitas ini secara penuh dan utuh, maka perlu untuk lunasi terlebih dahulu biaya peralatan. Beberapa universitas menerapkan pembayaran sekali di muka, contohnya seperti Binus University. Namun, ada juga yang mewajibkan mahasiswa membayar tiap semester.
Ukuran biaya ini pastinya ditentukan oleh seberapa banyak dan seberapa sering setiap siswa menggunakan fasilitas peralatan. Hanya saja besarannya tidak menyentuh nilai ratusan juta seperti uang pangkal.
Penutup
Itulah komponen biaya masuk Perguruan Tinggi Swasta yang perlu kamu ketahui. Jika rasanya cukup berat untuk menutupi biaya-biaya kuliah yang ada, kamu bisa ajukan beasiswa dengan cari informasi lebih lanjut di Universitas123. Selamat mencoba!
